Etiologi Tension Type Headache
Etiologi tension type headache atau TTH diperkirakan berkaitan dengan nutrisi, kontraksi berkepanjangan dari otot-otot leher dan kepala, serta faktor genetik. Beberapa faktor risiko yang berperan pada tension type headache, antara lain riwayat merokok selama kehamilan, konsumsi alkohol, dan cedera otak traumatik.
Etiologi
Etiologi dari tension type headache (TTH) belum diketahui secara pasti, tetapi diduga berkaitan dengan nutrisi, kontraksi otot, dan faktor genetik
Nutrisi
Defisiensi vitamin juga diduga berperan sebagai penyebab TTH. Defisiensi vitamin B12 diketahui berkorelasi dengan TTH, dan saat suplementasi vitamin B12 diberikan, gejala sakit kepala menghilang. Selain itu, defisiensi vitamin D juga diketahui berkorelasi dengan TTH, tetapi belum diketahui apakah suplementasi vitamin D efektif pada pasien TTH.[3,9]
Kontraksi Otot Berkepanjangan
Kontraksi berkepanjangan pada otot leher dan kepala, dapat diakibatkan karena postur yang buruk, misalnya akibat bermain video game atau duduk di depan layar komputer berkepanjangan. Posisi ini menyebabkan tekanan berlebihan pada sendi atlantoaksial di vertebra servikal. Otot-otot bahu akan mencoba berkompensasi dengan membungkuk dan menjadi lebih tegang, sehingga menyebabkan TTH.[3,6]
Kondisi stress, misalnya pada pasien dengan ansietas atau depresi, juga dapat menyebabkan kontraksi berlebihan pada leher dan kepala. Studi potong lintang Eurolight pada tahun 2016 menemukan bahwa pasien TTH lebih berisiko 2,5 kali untuk mengalami ansietas.[3,6,10]
Sebuah studi oleh Madsen et al pada tahun 2015 menunjukkan bahwa pasien dengan TTH memiliki kekuatan otot leher untuk ekstensi yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Studi ini juga menemukan adanya kecenderungan kekuatan otot abduksi bahu yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol.[11]
Faktor Genetik
Beberapa gen yang diduga berperan pada etiologi TTH antara lain, 5-HTTLPR, Val158Met COMT, dan APOE-ε4. Gen-gen ini diduga mengalami polimorfisme. Namun, studi klinis masih terus berlangsung.
Faktor herediter juga diduga berperan pada TTH. Heritabilitas terjadinya TTH adalah 19% pada pasien yang orang tuanya menderita migraine. Sedangkan heritabilitas TTH pada pasien kembar laki-laki dan perempuan adalah sebesar 48% dan 44% secara berurutan. Risiko timbulnya TTH kronis diketahui meningkat 3 kali lipat pada pasien dengan riwayat serupa pada orang tua atau suadara kandung.[3,4]
Faktor Risiko
Studi oleh Waldie et al di tahun 2014 dilakukan pada anak berusia 11 tahun. Studi melaporkan bahwa kejadian tension type headache (TTH) berhubungan dengan kebiasan merokok saat hamil, lemak tubuh yang tinggi, dan masalah psikososial (bullying).[12]
Studi oleh Lebedeva et al pada tahun 2016 menyatakan bahwa TTH berkaitan dengan hipertensi arterial, riwayat cedera otak traumatik, dan konsumsi alkohol. TTH juga lebih sering terjadi pada perempuan, dan prevalensinya menurun seiring bertambahnya usia. Pada 40% kasus TTH, terdapat riwayat keluarga dengan penyakit yang sama.[13,14]
Penggunaan analgesik secara berlebihan, misalnya paracetamol atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen, dapat mencetuskan terjadinya TTH kronik pada sebagian pasien. Oleh sebab itu penggunaan analgesik secara rutin sebagai tindakan preventif sakit kepala tidak disarankan.[14]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra