Patofisiologi Tortikolis
Patofisiologi tortikolis melibatkan pemendekan otot-otot di sekitar leher, terutama otot sternokleidomastoideus. Gangguan otot yang terjadi dapat berupa spasme atau kontraktur, yang juga dapat melibatkan otot trapezius, splenius, skapula, scalenus, dan platysma. Gangguan otot-otot ini dapat disebabkan oleh proses yang idiopatik maupun proses inflamasi, infeksi, tumor, atau trauma.
Otot sternokleidomastoideus terletak di daerah anterior leher. Insersinya terdapat pada sternum (sternum furcula), klavikula (aspek medial), regio oksipital (garis leher lateral), dan mastoid. Serabut otot memiliki arah oblik ke atas dan ke luar. Otot ini berperan dalam rotasi kontralateral, kemiringan ipsilateral, dan fleksi kepala.[2-4]
Patofisiologi Tortikolis Kongenital
Tortikolis kongenital sering terjadi pada persalinan sungsang atau forceps yang sulit. Tortikolis ini disebabkan oleh trauma lokal pada jaringan lunak leher sebelum atau selama persalinan. Setelah trauma, terbentuk fibrosis otot sternokleidomastoideus yang akan menyebabkan pemendekan otot unilateral.
Selain itu, dapat terjadi pembentukan hematoma yang diikuti oleh kontraktur otot. Hipotesis lain seperti malposisi janin dalam rahim dan adanya sindrom kompartemen intrauterin atau perinatal juga mungkin menjadi penyebab tortikolis kongenital.[6,7]
Patofisiologi Tortikolis Acquired
Tortikolis acquired bisa disebabkan oleh distonia otot fokal atau oleh kelainan sistem saraf pusat. Distonia fokal maupun kelainan sentral dapat berupa suatu proses idiopatik maupun proses infeksi, inflamasi, tumor, atau trauma. Kelainan ini dapat terjadi pada otot leher, vertebra servikal, maupun otak.
Adanya tumor pada dasar tengkorak (tumor fossa posterior) dapat menekan suplai saraf ke leher dan menyebabkan tortikolis. Sementara itu, adanya infeksi pada faring posterior dapat mengiritasi saraf yang menyuplai otot leher dan menyebabkan tortikolis. Infeksi ini dapat diobati dengan antibiotik jika tidak parah, tetapi dapat memerlukan debridement atau bedah pada kasus yang sulit diatasi.
Distonia servikal yang menimbulkan manifestasi klinis tortikolis juga dapat terjadi akibat stres emosional, physical overload, gerakan mendadak, atau penggunaan obat tertentu. Meskipun sangat jarang terjadi, beberapa contoh obat yang dapat menimbulkan tortikolis akut adalah phenytoin dan carbamazepine.[7,8]