Prognosis Ablatio Retina
Prognosis kasus ablatio retina atau retinal detachment sangat bervariasi dan bergantung pada beberapa faktor, di antaranya durasi ablatio. Semakin dini tindakan pembedahan dilakukan maka prognosis semakin baik. Ablatio retina yang mengenai makula memiliki prognosis penglihatan yang buruk.
Komplikasi
Komplikasi ablatio retina berupa penurunan tajam penglihatan hingga lambaian tangan (1/300) atau persepsi cahaya (1/~). Komplikasi lain adalah hipotoni bola mata, glaukoma pigmen, neovaskularisasi iris, uveitis, dan pembentukan katarak.
Pada ablatio retina regmatogen dapat terjadi proliferative vitreoretinopathy (PVR) yang menyebabkan pembentukan membran periretinal dan traksi. Angka kejadian PVR sebesar 5-10% kasus ablatio retina regmatogen dan sekitar 75% pasien mengalami re-detachment kembali setelah tindakan pembedahan.[4,6,21]
Prognosis
Prognosis tajam penglihatan pasien ablatio retina sangat sulit diprediksi. Keberhasilan prosedur penempelan kembali retina (reattachment) berkisar antara 77–87% di negara berkembang. Keberhasilan tindakan pembedahan bergantung pada tipe ablatio retina, usia pasien, dan keahlian operator. Namun, keberhasilan penempelan kembali retina tidak selalu sebanding dengan perbaikan tajam penglihatan.
Di India, 80% pasien yang menjalani pembedahan ablatio retina yang berhasil (reattachment baik) mengalami perbaikan tajam penglihatan lebih baik dari 6/60. Hanya 55-60% kasus ablatio retina dengan prosedur pembedahan yang berhasil yang kemudian mendapatkan tajam penglihatan yang baik.[4,6]
Ablatio retina yang tidak mengenai bagian makula umumnya memiliki prognosis penglihatan yang lebih baik. Apabila penatalaksanaan pembedahan tidak dilakukan <1 minggu setelah ablatio retina (khususnya daerah makula), penurunan tajam penglihatan umumnya menjadi permanen. Pada kasus yang jarang sekali, penutupan spontan break retina dapat terjadi.[4,6]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri