Patofisiologi Ablatio Retina
Patofisiologi ablatio retina (retinal detachment) adalah terjadinya pemisahan antara lapisan neurosensori retina dengan lapisan terluarnya, yakni lapisan epitel pigmen retina dan juga koroid. Ruangan potensial terisi cairan pada kasus ablatio retina ini disebut subretina.[4,6]
Koroid adalah lapisan kaya pembuluh darah antara retina dan sklera, yang bertanggung jawab memberikan asupan nutrisi dan oksigen ke lapisan retina outer segment fotoreseptor. Terpisahnya lapisan neurosensori dengan lapisan epitel pigmen menyebabkan sirkulasi nutrisi ke retina terganggu.
Retina merupakan lapisan tipis yang terdiri dari jaringan saraf (fotoreseptor) yang berperan penting dalam proses penglihatan. Retina melapisi permukaan dalam 2/3 bagian posterior bola mata dan berakhir secara sirkumferensial di bagian anterior ora serata.
Retina terdiri dari 10 lapisan, dengan lapisan terluar yakni lapisan epitel pigmen retina dan lapisan bagian yang dalam terdiri dari lapisan-lapisan sel neurosensori. Lapisan epitel pigmen retina melekat pada koroid.[4,6]
Pada daerah makula yang tidak memiliki cabang pembuluh darah dari retina dan tergantung sepenuhnya pada pembuluh darah koroid, ablatio yang terjadi akan menyebabkan penurunan tajam penglihatan yang drastis, dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada fotoreseptor (sel batang dan kerucut).
Sedangkan gangguan metabolisme pada lapisan neurosensori selain makula, apabila berlangsung lama, juga dapat menyebabkan kerusakan fotoreseptor yang permanen dan tidak bisa diperbaiki, walaupun tindakan pembedahan sudah memperbaiki letak lapisan tersebut secara anatomi.[4,6]
Ablatio retina terjadi melalui 3 mekanisme, yang membedakan ablatio retina menjadi tipe regmatogen, traksional, dan eksudatif.[4,6]
Ablatio Retina Regmatogen
Pada ablatio retina regmatogen terjadi break (robekan) atau hole (lubang) pada lapisan retina neurosensori. Akibatnya cairan dari vitreous masuk melalui robekan tersebut dan mengumpul di ruang subretina, sehingga menyebabkan lapisan tersebut terpisah dengan lapisan epitel pigmen retina. Ablatio retina rhegma ini paling banyak ditemukan.[4,6]
Ablatio Retina Traksional
Ablatio retina traksional terjadi karena suatu proses pembentukan membran fibrosa pembuluh darah pada permukaan retina, atau pembentukan jaringan parut yang menyebabkan penarikan retina ke arah vitreous.[4,5]
Ablatio Retina Eksudatif/Serosa
Mekanisme terjadinya ablatio retina adalah akumulasi cairan akumulasi cairan di ruangan subretina, cairan bisa berupa eksudat, serosa, ataupun darah/hemoragik), sehingga terjadi pemisahan lapisan epitel pigmen retina dengan lapisan retina neurosensori tanpa terjadi break di retina. Ablatio retina eksudatif dapat terjadi akibat kelainan vaskulitis, hipertensi berat, oklusi vena sentral, uveitis, neoplasma, atau idiopatik.[2,4]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri