Edukasi dan Promosi Kesehatan Mata Merah
Edukasi dan promosi kesehatan pada mata merah dilakukan berdasarkan etiologi setiap penyakit, seperti pencegahan penularan infeksi pada konjungtivitis, kontrol penyakit kronis dan autoimun pada uveitis dan skleritis, serta promosi kesehatan mengenai red flags pada mata merah.
Edukasi Pasien
Edukasi pasien dengan mata merah dilakukan untuk mengontrol gejala dan mencegah penularan pada etiologi infeksius. Pasien yang direncanakan untuk dirujuk perlu diinformasikan mengenai kemungkinan tindakan yang akan dilakukan dokter spesialis mata dan komplikasinya apabila tidak dilakukan rujukan.
Konjungtivitis infeksi, seperti konjungtivitis virus, mudah menular ke orang lain, sehingga sebaiknya pasien di edukasi untuk istirahat di rumah. Pada konjungtivitis gonore, edukasi dan terapi pasangan seksual maupun orang tua anak harus dilakukan, karena merupakan infeksi menular seksual. Selain itu, pasien ini juga harus di edukasi untuk kompres hangat pada mata. Hal ini juga berlaku untuk blefaritis, untuk memfasilitasi ekskresi kelenjar meibom.[9,16,78]
Pada pasien dengan blefaritis, tindakan membersihkan kelopak mata dengan shampoo bayi serta massage kelopak mata harus diedukasikan, karena terapi ini adalah tata laksana utama. Pada pasien dengan keratitis, infeksi, maupun tanda inflamasi aktif pada area mata lainnya, penggunaan kontak lens sebaiknya ditunda dan dilakukan edukasi kebersihan untuk penggunaan kontak lens.
Pada pasien dengan dry eye syndrome (DES), edukasi untuk membatasi kegiatan yang menyebabkan mata kurang berkedip, seperti menonton TV harus diinformasikan. Selain itu, mengurangi paparan dengan iritan, seperti polusi dan asap rokok juga harus dilakukan.
Keluhan mata merah yang didasari penyakit kronis tertentu, seperti penyakit autoimun, kontrol penyakit yang mendasari sangat mempengaruhi rekurensi. Maka dari itu, ketaatan pengobatan perlu ditekankan kepada pasien. Pada keadaan skleritis yang sudah disertai perforasi sklera, penggunaan kacamata untuk pelindung dapat disarankan. Edukasi mengenai prognosis komplikasi vision dan life threatening juga harus disampaikan pada pasien, seperti pada selulitis orbita.[16,34,42,63]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan dan pengendalian penyakit pada mata merah meliputi pencegahan infeksi, yaitu sebagai berikut:
-
Hand hygiene, baik pasien maupun tenaga kesehatan
- Melakukan desinfeksi dan sterilisasi alat-alat pemeriksaan sebelum dan setelah pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencegah infeksi, seperti konjungtivitis
- Jangan menggosok mata jika dirasa gatal atau mengganjal
- Menjaga kebersihan mata setelah menggunakan make up mata seperti eyeliner
- Cuci tangan sebelum menggunakan kontak lens, selalu mengganti air kontak lens setiap hari dan mencuci tempat penyimpanan kontak lens
- Membatasi aktivitas
- Jangan gunakan tetes mata melebihi waktu yang dianjurkan (melebihi expired obat)
- Hindari penggunaan kontak lens yang terlalu lama[31,33,71,74]
Pada pasien dengan penyakit autoimun, upaya pencegahan penyakit yang kebanyakan disebabkan oleh reaksi inflamasi host terhadap jaringan, seperti skleritis non infeksius dan uveitis, dilakukan dengan menginformasikan pentingnya menjalankan kontrol pengobatan untuk mencegah penyakit tersebut.[3,42,64]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani