Etiologi Mata Merah
Etiologi mata merah dapat terjadi karena infeksi, alergi, trauma, inflamasi, peningkatan tekanan intraokular (TIO), maupun penyebab lain misalnya dry eyes.
Infeksi
Infeksi oleh bakteri, virus, maupun jamur dapat memberikan manifestasi mata merah karena adanya reaksi inflamasi terhadap patogen dan toksin yang diproduksi patogen tersebut. Contoh etiologi bakteri adalah Neisseria gonorrhoeae dan Staphylococcus aureus, virus adalah virus herpes simpleks dan zoster, sedangkan jamur adalah Fusarium dan Aspergillus. Infeksi dapat mengenai konjungtiva (konjungtivitis), kornea (keratitis), jaringan intraokular (endoftalmitis), maupun selulitis orbita.[66]
Alergi
Alergi yang memberikan manifestasi klinis mata merah contohnya adalah pada konjungtivitis alergi. Pada keadaan ini, alergen tertentu mempresipitasi terjadinya reaksi inflamasi dengan mensensitisasi sel mast. Reaksi ini juga akan menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dengan gambaran klinis mata merah.[44,66,76]
Trauma
Trauma atau cedera mata juga dapat menyebabkan terjadinya gambaran klinis mata merah seperti pada abrasi kornea, benda asing, trauma kimia mata, dan perdarahan subkonjungtiva. Mata merah terjadi karena cedera vaskular mata, reaksi terhadap benda asing, maupun kerusakan struktural yang sering terjadi akibat trauma kimia.[66]
Inflamasi
Inflamasi dapat menyebabkan mata merah seperti pada skleritis, episkleritis, keratitis, iritis, uveitis, dry eyes syndrome (DES) dan blefaritis. Reaksi inflamasi dapat terjadi karena adanya autoimun terhadap jaringan pada mata, seperti pada rheumatoid arthritis dan systemic lupus erythematosus (SLE).
Pada DES dengan Sjogren syndrome, reaksi inflamasi pada kelenjar lakrimal menyebabkan apoptosis sel yang membentuk kelenjar dan penurunan produksi air mata. Hal ini menyebabkan iritasi dan inflamasi pada mata, sehingga memberikan gambaran klinis mata merah.[15,66]
Peningkatan Tekanan Intraokular (TIO)
Peningkatan tekanan intraokular (TIO) seperti pada glaukoma akut sudut tertutup, klinis mata merah dengan injeksi siliar dan injeksi konjungtiva dapat ditemukan.[77,91]
Penyebab Lain
Penyebab lain seperti contohnya dry eyes, yang dapat terjadi karena penurunan produksi air mata (seperti pada Sjogren syndrome) maupun peningkatan evaporasi lapisan tear film (misalnya karena lagoftalmos dan penggunaan kontak lens) dan defisiensi vitamin A.
Kedua hal ini akhirnya akan menyebabkan gangguan pada tear film yang dibentuk oleh air mata. Kemudian, merusak permukaan mata secara langsung atau secara tidak langsung lewat reaksi inflamasi dengan gambaran klinis mata merah.[1,32]
Faktor Risiko
Faktor risiko mata merah dapat berhubungan dengan keadaan tertentu, seperti higienitas mata yang tidak dijaga, penggunaan lensa kontak dalam jangka waktu yang lama, riwayat alergi misalnya dengan pajanan debu, bulu hewan, serbuk bunga.[49]
Selain itu, riwayat bekerja di pabrik atau pekerja bangunan maupun las yang tidak menggunakan pelindung mata juga menjadi faktor risiko trauma mata sehingga terjadi mata merah. Pasien dengan penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan systemic lupus erythematosus (SLE) juga berisiko mengalami uveitis dan skleritis. Infeksi sistem sinus secara anatomis berdekatan dengan jaringan periorbita dan berisiko menjadi selulitis orbita.[49,66]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani