Prognosis Mata Merah
Prognosis untuk mata merah dengan red flags, yaitu nyeri, fotofobia, dan penurunan visus tergantung dari kecepatan dan ketepatan penanganan awal. Pada keadaan ini, keterlambatan penanganan akan bersifat vision threatening dan berisiko kebutaan. Sedangkan pada mata merah tanpa red flags, seperti konjungtivitis, prognosisnya biasanya baik, karena self-limiting.
Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada mata merah bervariatif dari ringan, sampai penyebaran infeksi ke organ yang bersebelahan maupun ke intrakranial, seperti selulitis orbita.[34,51]
Tabel 3. Komplikasi Mata Merah
Organ | Penyakit | Komplikasi |
Palpebra dan Periorbita | Blefaritis | Penyebaran infeksi ke jaringan yang bersebelahan, seperti konjungtivitis (blefarokonjungtivitis), keratitis |
Entropion, ektropion, trichiasis | ||
Selulitis periorbita | Abses orbita, penurunan penglihatan, subperiosteal abses | |
Penyebaran infeksi ke intrakranial, seperti meningitis | ||
Konjungtiva | Konjungtivitis | Jarang memberikan komplikasi berat, pada beberapa kasus dapat berisiko pembentukan pseudomembran dan infiltrat subepitelial multifokal |
Konjungtivitis gonore: scleral melting | ||
Perdarahan subkonjungtiva | Jarang memberikan komplikasi, karena perdarahan mengalami resorpsi | |
Dry eye syndrome (DES) | Abrasi kornea, ulkus kornea, perforasi kornea, neovaskularisasi kornea | |
Trauma okuli | Glaukoma sekunder, kerusakan kornea, dry eye syndrome dan kehilangan/gangguan penglihatan | |
Sklera dan Episklera | Skleritis | Peripheral ulcerative scleritis (PUK), uveitis, kehilangan/gangguan penglihatan, perforasi sklera, ablasio retina, glaukoma, katarak, dan skleritis berulang |
Episkleritis | Jarang terjadi komplikasi karena kebanyakan sembuh secara spontan, pada keadaan tertentu dapat terjadi uveitis dan episkleritis berulang | |
Kornea | Keratitis | Perforasi kornea, astigmatisme, dan endoftalmitis |
Abrasi Kornea | Keratitis bakteri, ulkus kornea, dan iritis | |
Kamera okuli anterior (KOA) dan Iris | Glaukoma akut sudut tertutup | Edema kornea, penurunan lapang pandang, penurunan sampai kehilangan penglihatan |
Uveitis anterior (Iritis) | Katarak, glaukoma, sinekia posterior, edema makula dan retinal scarring. | |
Segmen anterior | Endoftalmitis | Panoftalmitis, perforasi kornea, ptisis bulbi, dan penurunan sampai kehilangan penglihatan |
Panoftalmitis | Selulitis orbita, meningitis, encephalitis, dan trombosis sinus cavernosus. |
Sumber: dr. Sherly Kurniawan, 2022[10,21,24,27,34,35,39,54,62,63]
Prognosis
Prognosis mata merah yang bersifat self-limiting, seperti perdarahan subkonjungtiva, konjungtivitis ringan, dry eyes, dan episkleritis, cenderung baik. Pada pasien keratitis, lesi pada visual aksis dapat berisiko menyebabkan gangguan penglihatan dari skar yang terbentuk saat proses penyembuhan.[7,32,21,71,78]
Pada keadaan seperti glaukoma akut sudut tertutup, skleritis, endoftalmitis, dan penyakit lainnya yang melibatkan segmen posterior bola mata dan retina, prognosis sangat bergantung pada ketepatan dan kecepatan terapi. Apabila terapi terlambat maupun tidak sesuai, kebutaan dapat terjadi.[71,78]
Sedangkan pada selulitis orbita, pemberian terapi definitif sebaiknya dilakukan berdasarkan hasil kultur, karena bila eradikasi kuman tidak dilakukan dengan baik, infeksi dapat menyebar ke sistem saraf pusat, sehingga selain mengancam penglihatan, juga mengancam nyawa.[18,63]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani