Pendahuluan Adolescent Idiopathic Scoliosis
Adolescent Idiopathic Scoliosis (AIS), atau skoliosis idiopatik pada remaja, adalah kelengkungan tulang belakang yang tidak normal dan muncul pada akhir masa kanak-kanak atau remaja. AIS merupakan bentuk paling umum dari skoliosis anak, biasanya terjadi pada usia 10−18 tahun.[1,2]
Penyebab AIS sampai saat ini belum diketahui. Beberapa teori menyebutkan bahwa peranan biomekanik, hormonal, metabolisme, neurovaskuler, genetik, dan lingkungan kemungkinan menjadi penyebab AIS. Hampir 30% pasien AIS memiliki anggota keluarga yang menderita skoliosis atau spine curvature disorder lainnya.[1-3]
Gejala dan tanda paling umum AIS yakni kemiringan, asimetri, atau ketidakseimbangan bahu, pinggul, dan pinggang. Dapat juga ditemukan salah satu kaki tampak lebih panjang dari yang lain. Hanya sebagian kecil AIS mengalami skoliosis dengan perkembangan kurva yang ekstrim. Skrining pemeriksaan tulang belakang, menggunakan Adam’s forward bending test dan skoliometer, dapat digunakan untuk mengukur kemiringan kurva tulang belakang. Remaja dengan ukuran kurva 5 derajat atau lebih sebaiknya dirujuk ke dokter spesialis ortopedi untuk evaluasi lebih lanjut.[1,2]
Penderita AIS yang tidak diterapi hingga dewasa dapat mengalami perburukan sekitar 0,5−1 derajat per tahun. Pada perkembangan kurva yang progresif dapat mencapai sudut koronal lebih dari 50 derajat. Semakin bertambah usia, pertumbuhan tulang semakin padat dan kelengkungan tulang semakin kaku. Oleh karena itu, pada skoliosis berat kelompok remaja seringkali membutuhkan teknik bedah yang lebih agresif dan invasif.[1-3]