Edukasi dan Promosi Kesehatan Fraktur Pelvis
Edukasi dan promosi kesehatan terkait fraktur pelvis atau fraktur tulang panggul terutama mengenai sekuele jangka panjang yang dapat timbul, seperti nyeri kronis. Hal ini dapat menyebabkan depresi dan ansietas, yang bisa menyebabkan penurunan kualitas hidup.[12,13]
Edukasi Pasien
Edukasi terhadap pasien dengan fraktur pelvis terutama diberikan untuk menjelaskan sekuele jangka panjang yang dapat terjadi. Pasien juga perlu diedukasi mengenai kemungkinan nyeri pelvis kronis, dan mendapat penjelasan tentang pilihan manajemen nyeri.[12,13]
Banyak pasien yang akhirnya mengalami disabilitas permanen, dan hal ini memengaruhi aspek fisik, mental, serta finansial dari pasien. Dukungan tim multidisiplin dibutuhkan untuk membantu pasien menjalani rehabilitasi dan hidup berdampingan dengan keadaan disabilitas.[13]
Edukasi juga sebaiknya mencakup kemungkinan terjadinya depresi dan ansietas yang diakibatkan nyeri kronis. Kemungkinan terjadi disfungsi seksual juga sebaiknya dijelaskan, dan bila perlu, dirujuk ke spesialis kebidanan dan kandungan atau urologi.[12]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan fraktur pelvis meliputi pencegahan pada fraktur pelvis traumatik yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas dapat dilakukan dengan memperhatikan cara berkendara yang aman, serta menaati peraturan lalu lintas.[12]
Pada pasien dengan keadaan patologis pada tulang, misalnya akibat kanker dengan metastasis ke tulang diperlukan kontrol secara rutin untuk menilai gejala fraktur pelvis.[42]
Fraktur Pelvis Traumatik
Trauma berenergi tinggi, seperti kecelakaan lalu lintas, merupakan penyebab utama dari fraktur pelvis traumatik. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mematuhi peraturan lalu lintas dan berkendara dengan aman, baik untuk pengemudi mobil maupun sepeda motor.[8,12,17]
Hindari penggunaan telepon genggam saat sedang berkendara. Penggunaan sabuk pengaman dapat mengurangi risiko trauma berat pada pasien fraktur pelvis. Bagi pejalan kaki, harap waspada dengan kondisi lalu lintas di sekitar mereka. Fraktur pelvis karena jatuh dari ketinggian dapat terjadi karena bahaya akibat kerja/occupational hazard, sehingga penting bagi pekerja untuk mematuhi peraturan keselamatan.[8,12,17]
Risiko fraktur pelvis meningkat pada usia lanjut, untuk itu diperlukan strategi pencegahan jatuh pada pasien lanjut usia (lansia). Latihan kekuatan dan keseimbangan, serta memperhatikan gaya berjalan perlu dilakukan.[41]
Lingkungan sekitar lansia juga perlu dimodifikasi sehingga mencegah lansia mengalami jatuh. Lansia juga memerlukan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup untuk mencegah osteoporosis.[3,41]
Perlu dilakukan pemantauan dan terapi lanjutan untuk komorbid pada lansia seperti gangguan visus, kelainan neurologi, maupun gangguan kognitif, yang dapat menyebabkan risiko jatuh pada lansia.[16,41]
Fraktur Pelvis Penyebab Lain
Fraktur patologis pelvis dapat dicurigai pada pasien kanker, terutama dengan metastasis ke tulang, atau sedang menjalani terapi radiasi. Pasien dianjurkan untuk rutin kontrol ke dokter, serta diberi penjelasan tentang gejala metastasis pada tulang dan gejala fraktur pelvis.[42]
Fraktur patologis dapat diakibatkan oleh osteoporosis, untuk itu lakukan upaya mencegah osteoporosis dengan berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol, serta melakukan pemeriksaan pengukuran kepadatan tulang (bone density testing) secara berkala pada usia lanjut terutama pada wanita yang sudah menopause.[3]
Fraktur stres disebabkan oleh adanya gerakan dengan kekuatan abnormal yang dilakukan secara repetitif, misalnya akibat olahraga. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah fraktur stres, antara lain dengan mempelajari teknik olahraga yang benar, memakai alat-alat yang tepat, mengurangi beban atau intensitas, dan memilih olahraga low/non impact.[42]