Prognosis Lumbar Spinal Stenosis
Prognosis lumbar spinal stenosis tergantung dari derajat stenosis, keluhan pasien, durasi keluhan, dan penatalaksanaan. Sebanyak 80% pasien dengan indikasi operasi yang dilakukan terapi operatif akan membaik selama follow up 4 tahun.[1,11]
Komplikasi
Komplikasi yang paling sering terjadi pada operasi spinal lumbar stenosis adalah robek duramater secara tidak tiba-tiba (incidental durotomy). Beberapa penelitian menyebutkan bahwa komplikasi ini bisa terjadi +10%. Komplikasi lainnya adalah defisit neurologis akibat cedera saraf, dengan insidensi sekitar 1‒2%.[10]
Sementara itu, risiko komplikasi pasca terapi operatif di antaranya epidural hematoma. Namun, komplikasi ini jarang terjadi, yaitu hanya sekitar 0,6% yang memerlukan operasi ulang dengan segera.[10]
Prognosis
Dengan manajemen nyeri dan terapi nonoperatif, diharapkan pasien lumbar spinal stenosis akan mengalami perbaikan keluhan, seperti nyeri pinggang bawah, kaki, bokong, atau saat berjalan. Suatu penelitian menemukan bahwa +30% pasien mengalami perbaikan keluhan, +50% pasien tidak mengalami perubahan pada keluhannya, dan 10‒20% mengalami perburukan selama follow up 3 tahun.[11]
Keluhan membaik pada 80% pasien setelah terapi operatif, selama follow up 4 tahun. Namun, pasien yang dilakukan terapi operatif memiliki risiko re-operasi, dengan rasio kumulatif re-operasi sebesar 4,7% pada 3 bulan, 7,2% pada 1 tahun, 9,4% pada 2 tahun, 11,2% pada 3 tahun,12,5% pada 4 tahun, 14,2% pada 5 tahun, dan 22,9% pada 10 tahun [1,11]