Prognosis Artritis Septik
Prognosis artritis septik atau septic arthritis bergantung pada adanya kondisi komorbid, virulensi patogen kausal, dan komplikasi penyakit. Pada kasus yang berat, dapat terjadi komplikasi berupa kerusakan sendi permanen akibat destruksi kartilago dan tulang.[1,5]
Komplikasi
Artritis septik dapat menyebabkan kerusakan sendi yang dapat terjadi dalam beberapa hari setelah awitan infeksi. Artritis septik menyebabkan respons peradangan, yang pada kasus berat bisa menyebabkan kerusakan permanen pada sendi yang terlibat. Selain itu, artritis septik juga dapat menyebabkan penurunan mobilitas sendi jangka panjang, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Komplikasi artritis septik juga mencakup osteomyelitis, nyeri kronik, disfungsi sendi, osteonekrosis, perbedaan panjang kaki, sepsis, hingga kematian. Pada pasien yang menjalani artroplasti, risiko keperluan tindakan ulang pada artritis septik dilaporkan 6 kali lebih tinggi dibandingkan indikasi lainnya. Pasien artritis septik yang menjalani artroplasti juga mengalami peningkatan mortalitas dalam 15 tahun setelah prosedur.[1-5]
Prognosis
Diagnosis dan tata laksana sedini mungkin penting untuk menentukan prognosis yang lebih baik. Meski demikian, morbiditas dan mortalitas yang tinggi tetap dapat terjadi. Angka mortalitas artritis septik pada pasien rawat inap mencapai 7-15% meskipun telah diberikan antibiotik.
Morbiditas artritis septik terjadi pada 1/3 kasus. Luaran yang buruk seperti hilangnya tulang subkartilago, destruksi kartilago, dan disfungsi sendi permanen dapat terjadi jika terapi antibiotik yang tepat tidak segera diberikan dalam 24-48 jam awitan penyakit. Amputasi, artrodesis, operasi prostetik, dan deteriorasi fungsional berat terjadi pada 24-33% kasus artritis septik. Sebanyak 50% pasien mengalami sekuele penurunan mobilitas sendi dan nyeri kronik.
Beberapa prediktor prognosis buruk pada artritis septik antara lain:
- Usia di atas 60 tahun
- Adanya kondisi komorbid, seperti rheumatoid arthritis dan diabetes mellitus
- Keterlambatan terapi hingga ≥7 hari
- Hasil kultur cairan sinovial tetap positif setelah 7 hari terapi
- Pasien yang memerlukan terapi jangka panjang (>6 hari) untuk eradikasi bakteri
- Material sintetik intraartikular atau prostetik
Artritis septik pada sendi besar juga memiliki prognosis yang lebih buruk dan durasi terapi yang lebih panjang daripada artritis septik pada sendi kecil. Artritis septik non-gonokokus akut, terutama poliartikular, yang disebabkan oleh organisme dengan virulensi tinggi seperti S. aureus yang memproduksi superantigen, dapat menjadi kondisi darurat ortopedi yang dapat menyebabkan disfungsi sendi permanen pada 10-73% kasus ataupun kematian (30% kasus).[1-3]