Pendahuluan Demam pada Bayi
Demam pada bayi berusia 0 sampai 60 hari dapat menjadi penanda infeksi yang serius, karena pada usia ini, sistem imun dan kemampuan regulasi suhu bayi belum cukup matur. Pada bayi yang berusia 0–60 hari, suhu bervariasi 37±0,5℃ sepanjang hari. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor fisiologis tubuh. Peningkatan suhu pada bayi kelompok usia ini dianggap patologis ketika >38℃.[1–4]
Peningkatan suhu ini biasanya terjadi karena sebab patologis yang membuat pelepasan mediator inflamasi dan mempengaruhi hipotalamus untuk meningkatkan set point. Demam berbeda dengan hipertermia maupun heat stroke.
Demam terjadi karena peningkatan set point hipotalamus akibat pirogen endogen, sedangkan hipertermi terjadi karena gangguan termoregulasi, baik karena meningkatnya absorbsi panas dari lingkungan, produksi panas dengan/tanpa disertai penurunan kemampuan tubuh untuk menghilangkan panas.[2,3,5]
Etiologi demam pada bayi usia 0–60 hari dibedakan berdasarkan usia dan durasi demam. Pada bayi usia 0–7 hari demam dapat berasal dari infeksi saat kehamilan dan persalinan ibu. Pada usia 8–28 hari demam seringkali disebabkan oleh infeksi dari dari luar, dibandingkan infeksi vertikal dari ibu.
Pada usia 29–60 hari demam dapat disebabkan karena infeksi dan malignansi seperti leukemia serta limfoma, serta post vaksinasi. Infeksi bakteri serius (IBS) merupakan salah satu etiologi demam pada kelompok usia ini 0–60 hari dan memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi.[2,6–9]
Etiologi demam pada bayi usia 0–60 hari berdasarkan durasi di bagi menjadi akut dan kronis. Demam akut disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, parasit dan vaksinasi sedangkan demam kronik disebabkan malignansi dan fever unknown origin (FUO).[2,5–10]
Diagnosis demam pada bayi 0–60 hari ditegakkan dengan pengukuran suhu dan full sepsis workup untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi bakteri serius yang mengancam nyawa. Pengukuran suhu dapat menggunakan electronic thermometer pada axilla untuk usia <4 minggu, serta chemical dot termometer pada axilla untuk usia yang lebih tua.[2,11–14]
Meskipun pengukuran suhu dari rektal termasuk good precise karena hampir menyerupai core temperature, metode ini berisiko infeksi nosokomial dan perforasi rektum. Maka dari itu, sampai saat ini masih disarankan pengukuran suhu di axilla sebagai standar rekomendasi dalam praktik klinis sehari–hari, dimana memiliki perbandingan variasi 0,25–0,5℃ dibanding suhu rektal.[2,6]
Selain pengukuran suhu, diagnosis demam pada bayi berusia 0–60 hari juga harus meliputi “pediatric assessment triangle” (PAT) yang terdiri dari work of breathing, keadaan umum atau appearance, dan sirkulasi kulit atau circulation.[2]
Oleh karena demam pada bayi berusia 0–60 hari dapat menandakan adanya IBS, maka pada kelompok usia ini, sepsis workup yang meliputi pemeriksaan laboratorium seperti urinalisis, darah lengkap, hitung jenis leukosit, kultur darah, dan marker inflamasi seperti procalcitonin dan c-reactive protein (CRP) harus dilakukan. Pungsi lumbal dapat diindikasikan pada usia 0–7 hari atau sesuai klinis.[2–4,14]
Prioritas penanganan pada bayi berusia 0–60 dimulai dengan mengidentifikasi adanya gangguan pada airway, breathing, circulation dan penurunan kesadaran, serta identifikasi adanya infeksi bakteri serius. Apabila diputuskan untuk mendapat antibiotik empiris, kultur darah dan pungsi lumbal, berikan antibiotik setelah tindakan dilakukan agar tidak mengganggu hasil interpretasi.[1,14,15]