Prognosis Demam pada Bayi
Prognosis demam pada bayi usia 0–60 hari lebih buruk pada infeksi bakterial serius (IBS) dan penyebab non infeksi seperti keganasan, karena memiliki risiko komplikasi yang lebih berat. Sedangkan infeksi virus dengan gambaran klinis yang baik biasanya memiliki prognosis yang lebih baik.[1,69]
Komplikasi
Komplikasi demam pada bayi usia 0–60 hari seringkali terjadi sebagai komplikasi infeksi seperti sepsis dan syok sepsis, depresi napas, serta meningitis, maupun proses keganasan dan gangguan imunologi.
Penanganan demam sebaiknya sesuai etiologi, sehingga terapi yang diberikan adekuat. Komplikasi lain adalah dehidrasi, serta efek samping hepatotoksik karena overdosis obat seperti paracetamol.[1,2,69]
Dehidrasi
Dehidrasi dapat terjadi karena peningkatan insensible water loss maupun akibat manifestasi infeksi pada saluran gastrointestinal, seperti muntah dan diare.[55]
Sepsis dan Syok Sepsis
Sepsis merupakan gangguan fungsi organ akibat respon inflamasi yang terjadi karena infeksi dan mengancam jiwa. Sepsis dinyatakan bila terdapat ≥2 kriteria systemic inflammatory response syndrome (SIRS) karena adanya bukti maupun suspek infeksi.[69,72]
Cut off untuk bayi berusia 0–60 hari dalam kriteria SIRS ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Cut Off Kriteria Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) untuk Bayi Usia 0–60 Hari
Usia ≤7 hari | Usia 7–28 hari | Usia 28–60 hari | |
Suhu | Hipotermi (<36℃) atau demam (>38,5℃) | ||
Leukositosis | >34x10^3/㎣ | >19,5x10^3/㎣ | >17,5x10^3/㎣ |
Heart Rate (HR) | |||
Takikardia | HR >180 kali/menit | ||
Bradikardia | HR <100 kali/menit | HR <90 kali/menit | |
Takipnea (laju napas/RR) | RR >50 kali/menit | RR >40 kali/menit | RR >34 kali/menit |
Tekanan darah sistolik (TDS) | <65 mmHg | <75 mmHg | <100 mmHg |
Sumber: Alomedika, 2022.[71]
Syok sepsis adalah sepsis berat dengan kegagalan kardiovaskular yang membutuhkan obat-obatan vasoaktif.[69,71,72]
Multi Organ Failure
Multi organ failure (MOF) dapat terjadi sebagai akibat dari sepsis dan syok sepsis, maupun penyebab lainnya seperti keganasan dan proses imunologi, seperti autoimun.[71]
Kejang yang Menyertai Demam
Pada kelompok usia ini, kejang yang menyertai demam dapat menandakan adanya infeksi yang melibatkan sistem saraf pusat (SSP), seperti meningitis bakterial dan ensefalitis karena virus. Hal ini berbeda dengan kejang demam yang terjadi pada usia 6 bulan–6 tahun. Bayi usia 0–60 hari yang demam dengan tanda neurologis perlu untuk menjalankan pungsi lumbal untuk pemeriksaan cairan serebrospinal.
Pada kelompok usia ini, kemungkinan kejang demam baru dapat diperkirakan apabila keadaan klinis lain yang bisa menyebabkan kejang sudah disingkirkan. Keadaan klinis tersebut contohnya adalah infeksi SSP, gangguan elektrolit, trauma, dan keadaan tertentu yang dapat diturunkan, seperti epilepsi.[70]
Prognosis
Prognosis demam pada bayi berusia 0–60 hari biasanya lebih baik bila mendapatkan penanganan yang cepat sesuai etiologi serta pada neonatus cukup bulan. Akan tetapi, hal lain yang dapat memperburuk prognosis penyakit adalah bayi prematur, malnutrisi, serta komplikasi seperti sepsis dan penyakit kronis yang mendasari, seperti autoimun dan keganasan.
Demam akibat infeksi virus ringan bersifat self limiting dan dapat sembuh dengan sendirinya, walaupun pada beberapa kasus tertentu dapat memerlukan antivirus. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Aronson, et al. pada 37.901 bayi yang datang ke unit emergensi dengan demam, 2,4% mengalami bakteremia dan sepsis, 0,3% meningitis, dan 0,02% meninggal. Mortalitas lebih tinggi pada kelompok bayi berusia ≤28 hari.[1,67]