Pendahuluan Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV). Infeksi virus hepatitis A umumnya terjadi karena kontaminasi makanan atau air, dan transmisi secara horizontal dari satu individu ke individu lainnya. HAV merupakan virus RNA beruntai tunggal dan masuk dalam famili Picornaviridae.[1,2]
Hepatitis A umumnya bersifat self-limited disease. Pasien akan mengalami gejala prodromal, seperti mual, muntah, lemas, anoreksia, demam, mialgia, dan sakit kepala ringan. Kemudian pasien akan mengalami hiperbilirubinemia, yang ditandai dengan kondisi jaundice, berupa sklera ikterik, urin kuning atau coklat gelap, feses yang pucat, dan pruritus.[1,2]
Diagnosis hepatitis A dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, termasuk pemeriksaan serologi imunoglobulin spesifik HAV (IgM). Tata laksana hepatitis A akut tanpa komplikasi umumnya hanya terapi suportif. Sedangkan pada kasus hepatitis fulminan dapat dilakukan transplantasi hati.[1-3]
Infeksi HAV dapat dicegah dengan vaksinasi hepatitis A, gaya hidup yang bersih terutama sering mencuci tangan, sanitasi lingkungan yang baik, serta kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Indonesia merupakan negara endemis hepatitis A dengan kejadian wabah dilaporkan di berbagai daerah dari tahun 1998‒2019.[1-3]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati