Penatalaksanaan Hepatitis A
Penatalaksanaan hepatitis A umumnya bersifat suportif, karena penyakit ini dapat self-limited. Tidak terdapat terapi spesifik atau obat antiviral untuk kasus hepatitis A. Penyembuhan total memerlukan waktu sekitar 3‒6 bulan. Walaupun jarang terjadi, transplantasi hati dapat dilakukan apabila terjadi kegagalan liver fulminant.[2,4,22]
Terapi Suportif
Bed rest penting pada saat fase akut. Perawatan di rumah sakit dan pemberian cairan intravena dapat dipertimbangkan jika pasien mengalami dehidrasi karena gejala mual dan muntah. Pasien dewasa lebih sering memerlukan perawatan di rumah sakit karena gejala yang timbul lebih berat daripada pasien anak.
Beberapa terapi suportif yang dapat diberikan pada pasien hepatitis A adalah:
- Antiemetik, contoh metoklopramid
- Antipiretik, seperti paracetamol
- Cairan peroral atau intravena untuk pasien yang mengalami dehidrasi
- Intake makan dan minum pasien harus adekuat
- Hindari konsumsi alkohol[2,22]
Terapi Transplantasi Hati
Pasien yang mengalami gagal hati fulminan karena hepatitis A dapat dilakukan transplantasi liver. Akan tetapi, sekitar 60% pasien dapat mengalami kesembuhan tanpa tindakan ini.[1,2]
Profilaksis Imunoglobulin
Imunisasi pasif dapat mengurangi risiko infeksi hepatitis A jika diberikan dalam waktu 14 hari setelah terpapar dengan penderita hepatitis A. Profilaksis pasca paparan direkomendasikan untuk individu yang belum menerima vaksin hepatitis A.[2,6]
Profilaksis menggunakan imunoglobulin yang diberikan secara intramuskular. Pasien dengan imunokompromais atau penyakit liver kronik yang terpapar virus hepatitis A perlu diberikan imunoglobulin dan vaksin hepatitis A dalam waktu 2 minggu setelah paparan.[2,6]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati