Prognosis Hepatitis A
Prognosis infeksi hepatitis A umumnya baik, di mana penyakit dapat self limited dan penderita akan pulih total setelah 3‒6 bulan. Bahkan, imunitas jangka panjang setelah terinfeksi akan terbentuk sehingga rekurensi gejala jarang terjadi [1,2]
Komplikasi
Komplikasi akibat infeksi virus hepatitis A (HAV) dapat intrahepatik dan ekstrahepatik. Komplikasi intrahepatik antara lain hepatitis relapse, gagal hati, dan kolestasis kronik yang dapat menyebabkan gejala gatal-gatal, lemas, diare, dan demam. Sedangkan komplikasi ekstrahepatik terdiri dari gagal ginjal akut, kolesistitis, dan pankreatitis.[2,3]
Kolestasis yang berkepanjangan dapat terjadi setelah infeksi akut, di mana risikonya tinggi pada lansia. Kolestasis ditandai dengan periode jaundice yang berkepanjangan, yaitu lebih dari 3 bulan.[2,3]
Selain komplikasi yang tipikal di atas, hepatitis A dapat menimbulkan komplikasi yang tidak umum. Komplikasi atipikal hepatitis A termasuk miokarditis atau kardiomiopati, sindrom Guillain-Barré, mielitis transversa, neuritis optik, aplasia sel darah merah, aplasia bone marrow, dan artritis akut.[34]
Prognosis
Prognosis hepatitis A dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu usia dan komorbiditas. Pasien lansia memiliki risiko lebih tinggi mengalami efek samping, komplikasi, dan mortalitas. Selain itu, pasien dengan komorbiditas atau penyakit liver kronik juga memiliki risiko mengalami sekuele dari infeksi akut HAV.[1-3]
Hepatitis A yang terjadi pada saat kehamilan umumnya ringan. Akan tetapi, pada beberapa kasus terjadi kontraksi uterus preterm di trimester kedua dan ketiga.[1-3]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati