Patofisiologi Parasomnia
Patofisiologi parasomnia berhubungan dengan gangguan transisi antara siklus tidur baik fase terjaga, non-rapid eye movement (NREM), maupun rapid eye movement (REM). Tidur merupakan proses yang dibutuhkan untuk menjaga fungsi otak. Gangguan tidur akan menyebabkan gangguan proses pikir, gangguan mood, dan gangguan fisiologis lain.[1,5]
Fisiologi Tidur
Siklus tidur yang normal terbagi menjadi fase terjaga (wakefulness), non–rapid eye movement (NREM), dan rapid eye movement (REM). Fase NREM selanjutnya dibagi menjadi fase 1, fase 2, dan fase 3, yang kemudian masuk ke fase REM.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)