Diagnosis Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Diagnosis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) perlu dicurigai pada pasien yang mengeluhkan dispnea, batuk kronis atau produksi sputum, dengan riwayat pajanan faktor risiko penyakit, seperti merokok dan polutan. Penegakkan diagnosis PPOK memerlukan spirometri. Adanya FEV1/FVC <0,70 setelah pasien diberikan bronkodilator menandakan adanya keterbatasan aliran udara persisten yang berkaitan dengan PPOK.
Kecurigaan kuat pasien menderita PPOK adalah bila dalam anamnesis didapati 3 informasi berikut:
- Riwayat merokok sebanyak lebih dari 55 pak per tahun
- Didapati mengi yang terdengar jelas saat dilakukan auskultasi
- Didapati adanya mengi dari informasi yang diberikan pasien.[1,2]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)