Prognosis Osteoporosis
Prognosis osteoporosis umumnya baik, terutama jika dideteksi pada awal perkembangan penyakit dan diterapi secara adekuat. Keterlambatan penanganan akan meningkatkan risiko komplikasi osteoporosis, terutama fraktur.
Komplikasi
Fraktur patologis, terutama di pinggul atau tulang belakang, merupakan komplikasi osteoporosis yang paling serius.
Peningkatan Risiko Fraktur
Fraktur panggul sering terjadi akibat jatuh pada pasien osteoporosis. Hal ini dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian. Fraktur tulang belakang, seperti fraktur kompresi, dapat menyebabkan nyeri punggung dan postur kifosis.
Keterbatasan Mobilitas
Osteoporosis dapat menyebabkan keterbatasan mobilitas. Lebih lanjut, hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang berkaitan dengan berbagai penyakit metabolik dan kardiovaskular.
Depresi
Keterbatasan mobilitas dapat menyebabkan pasien mengalami isolasi dan kehilangan kemandirian. Kedua faktor tersebut meningkatkan risiko depresi pada pasien.
Nyeri
Pada beberapa kasus, pasien tidak menyedari bahwa dirinya mengalami fraktur. Hal ini menyebabkan pasien merasakan nyeri kronis.[10,20]
Prognosis
Jika osteoporosis terdeteksi dini dan diobati dengan baik, maka prognosis pasien umumnya baik. Namun, jika kondisi osteoporosis terlambat untuk terdeteksi dan tidak diobati, maka dapat menyebabkan nyeri kronis dan fraktur tulang. Prediksi risiko fraktur dapat dilakukan dengan menggunakan FRAX®.
Osteoporosis adalah penyebab utama patah tulang pada lansia. Osteoporosis telah dikaitkan dengan 80% penyebab fraktur pada kelompok usia 50 tahun ke atas. Ditambah lagi, jika pasien tidak sembuh dengan baik, fraktur dapat menyebabkan nyeri kronik, disabilitas, hingga kematian.[8,11,20]
Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahma