Edukasi dan Promosi Kesehatan Rhinitis Vasomotor
Edukasi dan promosi kesehatan pasien dengan rhinitis vasomotor yang paling penting adalah menghindari paparan terhadap pencetus keluhan rhinitis, sedangkan pencegahan untuk rhinitis vasomotor belum ada karena belum jelasnya etiologi pasti.[1,12]
Edukasi Pasien
Pasien dengan rhinitis vasomotor harus di edukasi untuk menghindari pencetus. Apabila pencetus tidak dapat dihindari, maka pasien dapat diedukasi untuk menggunakan terapi kortikosteroid topikal atau antihistamin untuk mengurangi keluhan.[1,12]
Pada anak, terapi preventif dan pendekatan nonfarmakologik lebih diutamakan. Minta pasien untuk menghindari pencetus, olah raga untuk meningkatkan kesehatan secara umum, dan menggunakan obat-obatan sesuai petunjuk dokter, termasuk penyesuaian dosis menggunakan berat badan pasien.
Pada ibu hamil, gejala rhinitis sering kali meningkat, terutama gejala rhinorrhea. Hal ini diduga akibat peningkatan sekresi glandular yang diinduksi estrogen dan progesteron, dan diperparah vasodilatasi nasal dan peningkatan volume darah. Pengobatan bisa dilakukan menggunakan saline intranasal. Jika akan menggunakan obat, edukasi ibu mengenai manfaat dan risikonya.[5]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit untuk rhinitis vasomotor adalah dengan mengidentifikasi pencetus. Rhinitis vasomotor tidak dapat dicegah, tetapi serangan rhinitis yang muncul dapat dicegah dengan mengurangi paparan terhadap pencetus.
Berbagai pencetus gejala rhinitis vasomotor dapat berasal dari lingkungan, iritan, obat–obatan, diet, olah raga, paparan pekerjaan, dan kondisi emosional yang kuat.[1,12]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli