Penatalaksanaan Ruptur Ginjal
Tata laksana ruptur ginjal terutama adalah stabilisasi hemodinamik pada mereka dengan gangguan hemodinamik serta keputusan tindakan operatif, dimana tindakan nonoperatif dapat dipertimbangkan pada trauma ginjal grade 1–2.[2]
Tata Laksana Nonoperatif
Pada pasien ruptur ginjal dengan hemodinamik stabil, tata laksana nonoperatif atau konservatif merupakan standar manajemen pasien. Tata laksana nonoperatif melingkupi supportive care, tirah baring dengan pemantauan ketat terhadap tanda vital dan laboratorium, pemberian antibiotik, dan pencitraan ulang dengan menggunakan tindakan invasif minimal (angioembolization atau stent ureter) bila diperlukan.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)