Pendahuluan Pengukuran Tekanan Darah Teknik Ambulatori
Pengukuran tekanan darah dengan teknik ambulatori adalah teknik pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan di luar klinik dengan mendata tekanan darah pasien selama 24 jam, baik saat pasien dalam keadaan sadar ataupun tidur.[1]
Pemeriksaan ini terutama dilakukan pada pasien hipertensi yang dicurigai white coated hypertension yaitu keadaan pasien dengan tekanan darah yang cenderung tinggi saat kontrol ke poliklinik namun normal pada saat pasien berada di luar klinik.[1,3]
Dengan teknik pemeriksaan ini tekanan darah pasien diukur dengan menilai rata-rata tekanan darah selama 24 jam. Pengukuran dilakukan setiap 20 menit pada saat pasien terbangun di antara pukul 07.00 sampai 22.00 dan setiap 30 menit sampai satu jam saat pasien sedang tidur yaitu antara pukul 22.00 sampai 07.00.[1,4]
Selama melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan teknik ambulatori ini, pasien tetap dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan mengkonsumsi obat yang rutin digunakan namun memerlukan pencatatan yang tepat mengenai waktu aktivitas dan konsumsi obat tersebut.
Kekurangan pemeriksaan tekanan darah dengan teknik ini adalah dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, ruam kemerahan dan petekie pada lengan akibat manset pengukur yang digunakan selama 24 jam.[5]