Pedoman Klinis Sectio Caesarea
Pedoman klinis operasi sectio caesarea atau biasa disebut operasi sesar atau caesarean section ditujukan untuk membantu proses pengambilan keputusan bersama antara dokter dan pasien dalam memilih metode persalinan terbaik untuk pasien. Salah satu pedoman klinis terbaru yang dapat digunakan adalah pedoman klinis National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. Rekomendasi pedoman klinis ini, antara lain:
- Berikan informasi yang evidence based kepada pasien mengenai pilihan, serta untung dan rugi metode kelahiran, baik per vaginam maupun sectio caesarea (SC), sehingga pasien dan dokter dapat memutuskan bersama
- Operasi SC harus dilakukan berdasarkan indikasi. Indikasi tersering untuk SC cito adalah partus lama atau adanya kecemasan terhadap kondisi janin
- Setelah memberikan penjelasan, dan bila sesuai indikasi, mintalah persetujuan pasien untuk dilakukannya SC menggunakan informed consent
- Insisi pada dinding abdomen sebaiknya dilakukan secara transversal, 3 cm di atas simfisis pubis, untuk menurunkan nyeri dan demam postoperatif
- Berikan oksitosin 5 IU intravena, dengan cara injeksi perlahan untuk merangsang kontraksi uterus dan menurunkan perdarahan[3]
Pencegahan Sectio Caesarea Emergensi
Banyak studi baru yang merekomendasikan beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman praktik dengan tujuan untuk menekan angka SC. Konsensus American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan Society for Maternal-Fetal Medicine (SMFM) merekomendasikan:
- Persiapan sebelum persalinan, misalnya mengurangi pertambahan berat badan secara berlebih selama kehamilan, melakukan versi sefalik eksternal bila terdapat presentasi sungsang
- Pada saat persalinan, dengan membiarkan terjadinya fase laten memanjang pada proses persalinan normal, definisi fase aktif dimulai pada pembukaan 6 cm dan bukan 4 cm, memberikan waktu lebih pada fase aktif agar persalinan maju, serta membiarkan ibu mendorong lebih lama, yaitu 2 jam atau lebih untuk multipara dan 3 jam atau lebih pada primipara
- Mempersiapkan peralatan yang dapat membantu persalinan per vaginam, seperti forceps atau vakum
- Persalinan per vaginam harus tetap dicoba pada kehamilan gemeli, apabila bayi pertama presentasi kepala[9,22]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra