Pendahuluan Vakum Ekstraksi
Vakum ekstraksi atau ventouse delivery adalah prosedur medis yang digunakan selama persalinan untuk membantu pengeluaran bayi dari rahim ibu menggunakan alat vakum yang ditempatkan di kepala bayi. Tujuan utamanya adalah untuk mempercepat proses persalinan ketika ada kesulitan atau risiko terhadap bayi atau ibu, seperti ketika ada kesulitan dalam proses persalinan alami atau ketika ada tanda-tanda kelelahan ibu dalam proses persalinan.[1-3]
Selama ini, pilihan untuk manajemen operatif pada persalinan per vaginam adalah vakum ekstraksi dan forsep. Dalam beberapa dekade terakhir, vakum ekstraksi telah menggantikan forsep sebagai pilihan instrumen dalam membantu persalinan per vaginam.[1,2]
Prosedur operatif persalinan per vaginam, termasuk vakum ekstraksi, digunakan untuk mempercepat persalinan per vaginam atas indikasi ibu atau janin. Beberapa indikasi prosedur vakum ekstraksi adalah kelelahan ibu, perburukan detak jantung janin, kala II memanjang, atau untuk memperpendek durasi persalinan karena kondisi ibu seperti pada ibu dengan penyakit kardiovaskular atau neurologis.[2]
Secara garis besar, prosedur vakum ekstraksi dilakukan dengan memasang cup vakum pada kepala bayi. Cup tersebut nantinya akan dihubungkan dengan alat suction dengan tekanan tertentu sehingga kepala bayi akan lahir. Pada prosedur vakum ekstraksi, serviks harus sudah dalam keadaan pembukaan lengkap serta membran amnion telah pecah atau dipecahkan.
Apabila terdapat kesulitan seperti karena posisi bayi, atau penurunan kepala tidak maju setelah 15-20 menit atau setelah 3 kali percobaan, maka vakum ekstraksi harus dihentikan dan operasi sectio caesarea harus dipertimbangkan.[3]