Komplikasi Pulse Oximetry
Tidak ada komplikasi signifikan dari pemeriksaan pulse oximetry. Komplikasi terkait pemeriksaan pulse oximetry tergolong jarang. Hal yang perlu diperhatikan adalah apabila terdapat bula atau kerusakan pada kuku pasien ketika penggunaan dalam jangka lama.[1,2]
Sebagai langkah pencegahan, dapat dilakukan reposisi tiap beberapa jam sekali. Kerusakan jaringan sering terjadi pada pasien dengan luka bakar elektrik. Kondisi tersebut juga dapat menyebabkan akurasi pulse oximetry menjadi berkurang.
Beberapa cara untuk meningkatkan sinyal pada pulse oximetry yaitu menghangatkan dan bersihkan kulit, berikan vasodilator topikal, ubah posisi probe (lokasi pada telinga dapat dipertimbangkan). Bila masih ragu, pertimbangkan untuk mengganti probe atau mengganti alat.[2]
Faktor-faktor yang dapat mengurangi akurasi dari pulse oximetry yaitu penggunaan cat kuku, pigmentasi kulit, gerakan pasien yang berlebihan, perfusi yang berkurang, serta adanya presentasi hemoglobin abnormal seperti karboksihemoglobin. Selain itu, akurasi pulse oximetry akan berkurang ketika saturasi di bawah 70-80%.[1,2]
Terdapat risiko reaksi alergi karena komponen dari probe, namun hal ini sangat jarang terjadi. Pada beberapa produk pulse oximetry, untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi telah terdapat probe sekali pakai. Komplikasi terkait tekanan dari probe dapat dihindari dengan cara menggunakan probe yang adhesif dan melakukan reposisi secara berkala.[1]