Indikasi CT Scan Abdomen
Indikasi CT scan abdomen adalah pada skenario klinis dimana diperlukan evaluasi rongga abdomen dan organ intraabdomen, misalnya jika dicurigai terdapat tumor, perdarahan intraabdomen, infeksi, ataupun jika terdapat keluhan nyeri perut yang tidak dapat dijelaskan. CT scan abdomen dipilih terutama ketika jenis pemeriksaan lain, seperti pemeriksaan rontgen atau pemeriksaan fisik, tidak konklusif.
CT scan abdomen dapat memberikan hasil resolusi morfologi yang baik serta dapat menggambarkan keadaan berbagai struktur seperti viscera, organ pelvis, dan tulang dengan satu pemeriksaan dengan durasi yang relatif singkat. Hasil pemeriksaan ini juga tidak bergantung pada kemahiran operator (operator-dependent).[4,5]
CT Scan Abdomen Tanpa Kontras
Apabila memungkinkan, CT scan abdomen sebaiknya dilakukan tanpa kontras. Hal ini untuk menghindari risiko yang dibawa oleh media kontras, seperti reaksi alergi dan cedera ginjal.
CT scan abdomen tanpa kontras diindikasikan untuk evaluasi:
- Hematoma intraabdomen
- Perforasi organ intraabdomen seperti ruptur ginjal dan ruptur limpa
- Infeksi, seperti abses apendiks
- Batu, seperti nefrolithiasis dan kolelitiasis
- Tumor intraabdomen
- Skrining kanker kolon (CT Colonography).[6]
CT Scan Abdomen Dengan Kontras
Penggunaan media kontras pada CT scan abdomen dapat dilakukan melalui media kontras intravena atau media kontras enterik (enteric contrast agent / intraluminal gastrointestinal contrast agent). Fungsi dari penggunaan media kontras adalah untuk meningkatkan hasil pemeriksaan dan menggambarkan struktur anatomis secara lebih presisi.
Media Kontras Intravena
Media kontras yang diberikan melalui rute intravena merupakan media kontras positif memiliki bahan dasar yodium (iodine-based). Pemeriksaan dengan menggunakan kontras intravena direkomendasikan untuk mengevaluasi:
- Infeks: appendicitis, kolitis, divertikulitis, pyelonephritis
- Inflamasi: pankreatitis, inflammatory bowel disease
- Massa dan keganasan
- Abnormalitas vaskular: perdarahan saluran cerna, diseksi aorta, aneurisma aorta abdominalis.
Akan tetapi, dalam mendiagnosis perforasi, nefrolitiasis, atau hematoma, penggunaan media kontras intravena tidak perlukan.[6]
Media Kontras Enterik
Pemberian media kontras enterik dapat melalui rute oral, rektal, selang nasogastrik (NGT), atau selang lainnya dengan tujuan mencapai distensi dan visualisasi saluran gastrointestinal yang adekuat. Media kontras dapat bersifat positif (larutan barium atau sediaan yodium larut air / water-soluble iodinated solution), netral (air atau media non-absorbable dengan atenuasi setara air), ataupun negatif (udara atau karbon dioksida).
Penggunaan media kontras enterik positif dapat memperjelas gambaran abses, suspek perforasi, implan peritoneum, dan tumor intraabdomen, tetapi dapat menyamarkan visualisasi dinding usus.
Media kontras enterik netral dapat menghasilkan distensi usus yang baik tanpa mempengaruhi visualisasi dinding usus, sehingga dapat memperjelas gambaran abnormalitas dan massa pada dinding abdomen. Akan tetapi, media kontras enterik netral dapat mengurangi keakuratan dalam mendeteksi koleksi cairan di kavum abdomen.
Media kontras enterik negatif pada umumnya digunakan pada pemeriksaan CT colonography, akan tetapi dapat juga digunakan pada pencitraan lambung atau esofagus.[7]
CT Scan Abdomen pada Anak
CT scan abdomen bukan merupakan modalitas lini pertama untuk mengevaluasi patologi abdomen pada anak. CT scan abdomen sering digunakan sebagai tambahan atau follow-up ketika temuan pada ultrasonografi kurang jelas atau ketika diperlukan detail anatomi tambahan. Akan tetapi, CT scan menjadi modalitas pencitraan potong lintang (cross-sectional) pilihan pada kasus trauma abdomen.[8,9]