Teknik CT Scan Abdomen
Teknik CT scan abdomen adalah menggunakan irisan potong lintang dengan sinar X untuk mengevaluasi rongga abdomen dan organ-organ intraabdomen. Saat ini, semua prosedur CT scan abdomen menggunakan mode volumetrik (helical).
Persiapan Pasien
Persiapan CT scan abdomen yang pertama dilakukan adalah menjelaskan pada pasien mengapa pemeriksaan diperlukan, apakah diperlukan kontras atau tidak, serta apa potensi risiko pemeriksaan. Pada pasien wanita, pastikan pasien tidak dicurigai atau tidak sedang hamil.[9,11,14]
Persiapan pada Pasien Anak
Pada anak usia di bawah 6 tahun, mungkin diperlukan sedasi. Pada anak di atas 6 tahun, lakukan penjelasan bahwa anak tidak boleh bergerak selama pemeriksaan dan beri pendamping selama pemeriksaan jika dianggap perlu. Pendamping bisa orang tua atau staf radiologi. Pendamping bertujuan memberi arahan selama pemeriksaan dan menenangkan anak jika anak cemas atau gelisah.[9,11,14]
Protokol yang digunakan pada pasien anak adalah pemindaian dengan fase tunggal (single phase scanning). Pastikan area scanning dibatasi hanya pada bagian yang memerlukan pemeriksaan. Parameter pemeriksaan (kVp, mA, S, pitch) harus disesuaikan dengan ukuran tubuh anak, regio yang akan di scan, serta indikasi klinis.[9]
Persiapan pada CT Scan dengan Kontras
Premedikasi dengan kortikosteroid dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi terjadinya allergic-like reaction. Apabila pasien merupakan perempuan usia subur, maka skrining kehamilan sebaiknya dilakukan. Pasien diinstruksikan untuk puasa agar saluran pencernaan bersih, sehingga meminimalkan sisa makanan yang dapat menjadi perancu pada hasil pemeriksaan.[11,14]
Peralatan
Agar dapat memberikan hasil pencitraan yang baik, mesin CT scan sebaiknya mampu mencapai spesifikasi seperti berikut:
- Waktu rotasi gantry: ≤1 detik
- Ketebalan detektor: ≤1 mm
- Tegangan tabung: 70-120 kVp
- Resolusi spasial: ≥8 lp/cm untuk display field of view (DFOV) ≥32 cm dan ≥10 lp/cm untuk <24 cm[9]
Untuk mengantisipasi kejadian efek samping akibat pemberian kontras atau obat-obatan lainya, maka peralatan dan obat-obat kegawatdaruratan juga harus tersedia dan berada pada lokasi yang mudah dijangkau. Pemantauan terhadap jumlah dan tanggal kadaluwarsa peralatan dan obat-obatan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan agar peralatan yang dibutuhkan siap dipakai setiap saat. Peralatan, obat-obatan, dan dukungan darurat lainnya juga harus sesuai dengan rentang usia dan ukuran populasi pasien.[7]
Posisi Pasien
Pada pemeriksaan CT scan abdomen, umumnya pasien diposisikan berbaring telentang dan kedua lengan direntangkan di atas kepala. Selama pemeriksaan berlangsung, pasien diminta untuk menahan nafas beberapa saat untuk mengurangi blur pada hasil pemeriksaan.[6,7]
Prosedural
Berikut merupakan gambaran sederhana mengenai pemeriksaan CT scan abdomen:
- Pasien dalam posisi berbaring telentang dengan kedua tangan di atas kepala.
- Untuk menambah kenyamanan pasien, bantal dapat ditempatkan di bawah lutut. Pastikan pasien berada ditengah meja pemeriksaan. Tinggikan meja untuk membawa cahaya alignment ke tengah perut.
- Tentukan lokasi scanning
- Lakukan scanning dengan memastikan pasien tidak bergerak-gerak selama pemindaian.[9,15]
CT Scan Abdomen dengan Kontras
Jika CT scan abdomen dilakukan dengan kontras oral, minta pasien mengonsumsi kontras 1 jam sebelum pemeriksaan atau sesuai instruksi Dokter Spesialis Radiologi. Pemasangan kateter intravena dengan ukuran 22g dilakukan di regio antekubiti.
Pasien dalam posisi terlentang. Bantal dapat diletakkan di bawah kepala dan lutut untuk menambah kenyamanan pasien. Pastikan posisi pasien di tengah, tidak miring atau rotasi. Tentukan posisi yang tepat sesuai indikasi pemeriksaan. Lengan pasien diletakkan di atas kepala dan disanggah dengan bantal demi kenyamanan dan untuk melindungi infus.
Lakukan pengambilan topogram. Tentukan lokasi scanning dari atas hemidiafragma hingga krista iliaka hingga simfisis. Pastikan field of view (FOV) meliputi margin lateral abdomen. Gunakan topogram proyeksi lateral untuk memastikan margin anterior dan posterior abdomen.[15]
CT Scan Abdomen dengan Kontras pada Anak
Prosedur pemindaian pada anak sama dengan dewasa. Meski demikian, ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan. Pada anak, bagian testis sebaiknya tidak termasuk dalam area scanning kecuali sangat diperlukan demi kepentingan klinis. Injeksi kontras intravena pada umumnya dilakukan pada pasien pediatri karena komposisi lemak yang lebih sedikit dengan dosis rutin sekitar 1,5 hingga 2 mL/kg.
Pada kasus suspek appendicitis, kontras intravena biasanya digunakan terutama untuk menghindari kemungkinan scan berulang yang disebabkan oleh temuan yang inkonklusif. Namun, kontras intravena tidak diperlukan dalam mengevaluasi batu ginjal.
Kontras enterik dapat digunakan pada CT scan anak. Pemilihan rute dan tipe kontras bergantung pada berbagai faktor seperti usia pasien dan indikasi klinis. Kontras enterik tidak digunakan pada protokol batu ginjal, CT angiografi, atau trauma akut.[9]
Follow up
Pengawasan pada saat pemeriksaan CT scan abdomen dilakukan selama pemeriksaan dan beberapa jam setelah pemeriksaan jika digunakan kontras. Hal yang perlu diawasi berupa ekstravasasi kontras dan efek samping dari penggunaan media kontras.
Pada setiap pemeriksaan CT scan, informasi mengenai dosis radiasi (Computed Tomography Dose Index / CTDI dan dose length product) sebaiknya dicatat sebagai referensi apabila dilakukan pemeriksaan di masa yang akan datang. Hal ini berguna pada pasien yang menjalani pemeriksaan CT scan berulang agar dapat mengetahui riwayat dan jumlah kumulatif paparan radiasi pasien.[7,11]