Kontraindikasi Facelift
Kontraindikasi facelift atau rhytidectomy, serupa dengan pembedahan kosmetik lain, adalah pasien dengan kondisi medis yang tidak stabil dan pasien yang berisiko tinggi mengalami komplikasi pasca pembedahan. Pada pasien ini, risiko yang berpotensi muncul akan melebihi manfaat estetika yang didapat.
Kontraindikasi lain adalah pasien yang mengonsumsi aspirin ataupun obat pengencer darah lainnya karena dapat meningkatkan risiko komplikasi pasca pembedahan. Pada populasi ini, dokter perlu menimbang untung-rugi dari tindakan, penghentian terapi pengencer darah, risiko perdarahan, dan risiko kejadian tromboemboli.
Kontraindikasi relatif lainnya adalah perokok. Studi menunjukkan perokok lebih berisiko mengalami iskemia flap kulit dan pemulihan yang lebih lambat.
Pasien dengan ekspektasi tidak realistis atau pasien dengan masalah psikiatri yang masih berlangsung juga harus dievaluasi lebih lanjut sebelum pembedahan disepakati. Pasien dengan gangguan kepribadian narsistik, body dysmorphic disorder, dan gangguan psikiatri lain harus menjalani evaluasi dan terapi sebelum pembedahan, atau tidak menjalani pembedahan sama sekali. Tingginya angka depresi pasca tindakan facelift juga perlu menjadi pertimbangan untuk melakukan konseling pada pasien dengan riwayat depresi.[4,5]