Kontraindikasi dan Peringatan Cefazolin
Kontraindikasi cefazolin adalah pasien dengan hipersensitivitas terhadap antibiotik dari golongan sefalosporin. Peringatan khusus yang perlu diperhatikan mengenai cefazolin adalah risiko kejang, gangguan flora normal kolon, dan kemungkinan hasil positif palsu pada pemeriksaan laboratorium tertentu.[2,5]
Kontraindikasi
Cefazolin dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap golongan sefalosporin. Pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap antibiotik beta laktam juga sebaiknya tidak diberikan cefazolin.[5]
Peringatan
Peringatan cefazolin berkaitan dengan risiko hipersensitivitas, risiko kejang, gangguan hasil pemeriksaan laboratorium tertentu, dan gangguan flora normal kolon.[2,5]
Kemungkinan Reaksi Hipersensitivitas Silang
Tanyakan riwayat hipersensitivitas terhadap cefazolin, sefalosporin, penicillin, dan obat lain sebelum pemberian cefazolin. Hipersensitivitas silang dengan cefazolin ditemukan pada pasien dengan alergi penicillin.[2,5]
Risiko Kejang
Penggunaan cefazolin harus dilakukan secara hati-hati pada pasien dengan riwayat kejang. Cefazolin dapat menyebabkan kejang dan non-convulsive status epilepticus.[11]
Gangguan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Cefazolin dapat menyebabkan positif palsu pada pemeriksaan glukosa urine, sehingga dapat berdampak pada kesalahan interpretasi pemantauan penurunan glukosa. Hasil positif palsu ditemukan pada pemeriksaan glukosa urine menggunakan solusi Benedict, solusi Fehling, atau tablet Clinitest. Hal ini tidak ditemukan pada pemeriksaan berbasis enzim.[5,13]
Hasil positif dapat ditemukan juga pada pemeriksaan antiglobulin langsung dan tidak langsung (Coombs). Hasil tersebut juga dapat ditemukan pada neonatus dari ibu yang menerima cefazolin sebelum persalinan.[6,13]
Perhitungan Natrium
Setiap gram cefazolin mengandung 46 mg atau 2 mEq natrium. Kadar natrium tersebut perlu menjadi pertimbangan pada pasien yang memerlukan restriksi natrium, seperti gagal jantung, hipertensi, dan retensi cairan.[15]
Gangguan Flora Normal Kolon
Apabila pasien mengalami diare setelah administrasi cefazolin, pikirkan kemungkinan kolitis pseudomembran. Antibiotik berisiko mengganggu flora normal kolon, yang dapat menyebabkan pertumbuhan Clostridia secara berlebih. Kolitis pseudomembran ringan biasanya membaik bila antibiotik dihentikan. Pada tingkat keparahan sedang hingga berat, berikan terapi cairan, koreksi elektrolit, dan antibakteri oral yang efektif terhadap Clostridium difficile.[2]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur