Efek Samping dan Interaksi Obat Nirsevimab
Efek samping nirsevimab yang paling sering dilaporkan adalah reaksi di lokasi injeksi. Dalam hal interaksi obat, nirsevimab telah dilaporkan tidak mempengaruhi efikasi jika diberikan bersama dengan vaksin, termasuk vaksin hidup seperti varicella dan MMR.[2,9]
Efek Samping
Nirsevimab umumnya memiliki profil keamanan yang baik dan sebanding dengan placebo dalam uji klinis. Reaksi merugikan yang paling sering dilaporkan adalah ruam kulit, demam, dan reaksi di tempat injeksi. Sebagian besar reaksi ini ada dalam derajat ringan hingga sedang dan terjadi dalam 7–14 hari setelah pemberian dosis.
Pada bayi dengan risiko tinggi infeksi RSV berat, profil keamanan nirsevimab telah dilaporkan sebanding dengan palivizumab dan konsisten dengan hasil dari populasi bayi cukup bulan. Studi pada anak imunokompromais juga menunjukkan profil keamanan serupa, tanpa efek samping baru yang signifikan.[1-4,9]
Interaksi Obat
Nirsevimab memiliki potensi interaksi obat yang minimal karena mekanismenya sebagai antibodi monoklonal yang tidak memengaruhi enzim sitokrom P450 atau berinteraksi dengan transporter hati dan ginjal. Efek tidak langsung terhadap enzim P450 juga tidak diharapkan, mengingat nirsevimab menargetkan virus eksogen (RSV).
Saat ini belum ada studi formal mengenai interaksi obat nirsevimab, tetapi dalam uji klinis telah dilaporkan bahwa pemberian bersamaan nirsevimab dengan vaksin rutin anak memiliki profil keamanan dan reaktogenisitas yang serupa dengan vaksin yang diberikan secara terpisah. Nirsevimab dapat diberikan bersamaan dengan vaksin anak namun tidak boleh dicampur dalam spuit yang sama. Jika diberikan bersamaan, vaksin dan nirsevimab harus menggunakan spuit terpisah dan disuntikkan di lokasi yang berbeda.
Selain itu, nirsevimab tidak memengaruhi hasil tes diagnostik RSV berbasis RT-PCR atau deteksi antigen cepat yang menggunakan antibodi komersial terhadap protein fusi RSV.[1-6]