Farmakologi Nirsevimab
Secara farmakologi nirsevimab berikatan dengan afinitas tinggi terhadap protein fusi dari respiratory syncytial virus (RSV) dalam konformasi prefusi. Hal ini akan mencegah fusi membran virus dengan sel inang dan menghambat replikasi virus.[3,8]
Farmakodinamik
Farmakodinamik nirsevimab melibatkan mekanisme kerja spesifik terhadap protein fusi (protein F) RSV, yaitu glikoprotein RSV yang esensial dalam proses fusi virus ke dalam sel epitel saluran pernapasan. Nirsevimab terdiri dari rantai asam amino yang dirancang untuk menargetkan protein F dengan cara mengikat epitop pada protein F (subunit F1 dan F2) RSV dalam bentuk pre-fusi yang bersifat metastabil sehingga mencegah proses fusi virus dan membran sel host.[3,5,8]
Nirsevimab telah dimodifikasi dengan substitusi tiga asam amino pada reseptor Fc (fragment crystallizable), yang mana modifikasi ini meningkatkan afinitas pengikatan terhadap reseptor Fc neonatal (FcRn). Ini berkontribusi pada perpanjangan waktu paruh serum dari 21–28 hari menjadi sekitar 69 hari. Hal ini memungkinkan pemberian nirsevimab dalam dosis tunggal dengan durasi perlindungan yang lebih lama.[3]
Farmakokinetik
Nirsevimab memiliki profil farmakokinetik yang memungkinkan proteksi jangka panjang (hingga minimal 5 bulan), dengan dosis tunggal yang cukup untuk melindungi bayi selama satu musim RSV.[3,9]
Absorbsi
Pada rentang dosis klinis 25-300 mg, nirsevimab mencapai konsentrasi plasma maksimum dalam 6 hari (rentang 1-28 hari) setelah pemberian, dengan bioavailabilitas absolut sebesar 84%.[3,5]
Distribusi
Volume distribusi nirsevimab berbanding lurus dengan peningkatan berat badan bayi. Pada bayi dengan berat badan 5 kg, nirsevimab memiliki volume distribusi sentral dan perifer masing-masing 249 ml dan 241 ml. Volume distribusi akan meningkat seiring dengan peningkatan berat badan.[3,5]
Metabolisme
Nirsevimab dimetabolisme oleh protease melalui jalur katabolik intraseluler menjadi peptida-peptida kecil.[3,5]
Eliminasi
Eliminasi nirsevimab terjadi melalui katabolisme intraseluler dengan waktu paruh sekitar 69-71 hari. Pada bayi dengan berat badan 5 kg, bersihan (clearance) nirsevimab yaitu 3,42 ml/hari. Bersihan nirsevimab akan meningkat seiring peningkatan berat badan.[3,5]
Resistensi
Hingga saat ini, tidak ada laporan signifikan mengenai resistensi RSV terhadap nirsevimab. Mutasi pada protein F RSV yang dapat mengurangi efikasi nirsevimab adalah fenomena yang tidak umum. Namun demikian, potensi resistensi tetap perlu diawasi.[10]