Farmakologi Palivizumab
Secara farmakologi, palivizumab adalah antibodi monoklonal yang secara spesifik menargetkan protein fusi dari Respiratory Syncytial Virus (RSV). Hal ini mencegah masuknya virus ke dalam sel inang dan replikasi virus. Obat ini memiliki waktu paruh sekitar 20 hari pada bayi dan anak, memungkinkan pemberian bulanan untuk mempertahankan kadar protektif selama musim RSV.[5,8]
Farmakodinamik
Palivizumab adalah antibodi monoklonal IgG1 humanized yang secara spesifik mengikat protein fusi dari RSV, yang merupakan protein kunci dalam proses peleburan membran virus dengan sel inang. Dengan menghambat aktivitas protein F, palivizumab mencegah virus memasuki sel epitel saluran pernapasan, sehingga mengurangi infektivitas dan replikasi virus.
Bukti ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan palivizumab secara profilaksis dapat mengurangi risiko rawat inap akibat infeksi RSV hingga 56%. Secara klinis, obat ini diberikan pada anak dengan peningkatan risiko, seperti bayi prematur, bayi dengan penyakit jantung bawaan, atau bayi dan anak dengan penyakit paru kronis seperti displasia bronkopulmoner.[1,2,4,10]
Farmakokinetik
Palivizumab diserap dengan baik setelah injeksi intramuskular (IM), dengan konsentrasi serum melebihi 40 µg/mL dalam 2 hari setelah dosis tunggal 15 mg/kg, dan mencapai puncak dalam 5–7 hari.[8]
Absorbsi
Palivizumab memiliki absorbsi yang baik setelah pemberian secara intramuskular. Pada pemberian bulanan di pasien pediatrik tanpa penyakit jantung bawaan, konsentrasi serum rata-rata 30 hari setelah pemberian meningkat secara progresif dari 37–49 µg/mL setelah dosis pertama hingga 73 µg/mL setelah dosis kelima. Pada pasien dengan PJB, konsentrasi serum rata-rata lebih tinggi, mencapai 55,5 µg/mL setelah dosis pertama dan 90,8 µg/mL setelah dosis keempat.[8]
Distribusi
Palivizumab memiliki distribusi yang konsisten dengan antibodi IgG1, dengan waktu paruh eliminasi rata-rata 18 hari pada dewasa dan 19–27 hari pada pasien pediatrik hingga usia 24 bulan, termasuk bayi prematur. Konsentrasi serum meningkat secara bertahap dengan pemberian bulanan. Obat ini mencapai konsentrasi puncak dalam 5–7 hari setelah injeksi, dengan distribusi luas terutama di sirkulasi sistemik.[8]
Metabolisme
Palivizumab dimetabolisme melalui jalur katabolisme protein di mana antibodi dipecah menjadi peptida kecil dan asam amino oleh sistem retikuloendotelial. Obat ini tidak mengalami metabolisme hepatik atau interaksi enzimatik, sehingga risiko interaksi obat minimal.[5,8]
Eliminasi
Palivizumab dieliminasi terutama melalui mekanisme katabolisme protein endogen di sistem retikuloendotelial, di mana molekul antibodi dipecah menjadi komponen peptida dan asam amino. Tidak ada ekskresi langsung melalui ginjal atau feses yang signifikan, sehingga eliminasi tidak bergantung pada fungsi organ tertentu. Waktu paruh eliminasi rata-rata adalah 18–27 hari.[8]