Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Palivizumab
Penggunaan palivizumab pada kehamilan masuk dalam Kategori C oleh FDA. Pada ibu menyusui, obat ini diduga tidak dikeluarkan ke ASI karena ukuran molekulnya yang besar.[5,12]
Penggunaan pada Kehamilan
Palivizumab dikategorikan sebagai obat dengan kategori kehamilan FDA C. Ini berarti bahwa studi pada hewan menunjukkan adanya potensi risiko terhadap janin, tetapi tidak ada cukup data yang memadai pada manusia untuk menentukan keamanannya selama kehamilan.[5]
Secara klinis, palivizumab hanya diindikasikan pada anak yang mengalami peningkatan risiko infeksi serius akibat Respiratory Syncytial Virus (RSV), sehingga penggunaannya pada kehamilan pun tidak memiliki indikasi klinis yang jelas.[8,10]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Informasi mengenai penggunaan palivizumab selama menyusui terbatas, namun berdasarkan karakteristik molekulnya yang besar (berat molekul sekitar 148.000 Da), kemungkinan jumlah palivizumab yang terkandung dalam ASI sangat rendah.
Penelitian menunjukkan bahwa palivizumab yang terdapat dalam saluran pencernaan bayi akan terdegradasi hingga 20% dalam 1 jam dan hingga 36% pada 2 jam setelah pemberian, dengan sebagian besar molekulnya tidak terabsorpsi secara signifikan. Oleh karena itu, meskipun tidak ada data klinis yang spesifik, potensi risiko terhadap bayi yang disusui dianggap minimal.[12]