Pengawasan Klinis Prazosin
Pengawasan klinis prazosin diperlukan terkait tekanan darah pasien. Prazosin digunakan sebagai antihipertensi pada pasien dengan hipertensi kronik. Kontrol tekanan darah secara berkala dan sesuaikan dosis sesuai keperluan dan toleransi pasien. Jika agen antihipertensi lain akan ditambahkan ke dalam regimen terapi, pertimbangkan untuk mengurangi dosis prazosin.
Penggunaan prazosin sebagai obat vasodilator atau antihipertensi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hipotensi ortostatik pada pasien. Lakukan pengawasan efek samping berat seperti syncope, kelemahan, dan takikardia. Hipotensi paling sering terjadi setelah pemberian dosis awal, segera setelah pemberian dosis (misalnya, dalam 90 menit), ketika dosis dinaikkan dengan cepat, atau ketika prazosin digunakan dengan obat antihipertensi lain.
Selain itu, prazosin dapat menyebabkan peningkatan kadar VMA (vanillylmandelic acid) yang menyebabkan hasil positif palsu pada pemeriksaan pheochromocytoma. Diperlukan penghentian penggunaan prazosin pada pasien selama sebulan sebelum dilakukannya pemeriksaan diagnostik untuk pheochromocytoma.[1,3,6,10]