Indikasi dan Dosis Phenylephrine
Indikasi phenylephrine oral adalah sebagai dekongestan pada kasus common cold atau rhinitis alergi. Sediaan phenylephrine tetes digunakan untuk melebarkan pupil atau menginduksi vasokonstriksi.
Sediaan dalam bentuk injeksi digunakan untuk mengobati hipotensi akibat syok atau anestesi, namun sediaan ini tidak ada di Indonesia. Penggunaan off label phenylephrine adalah untuk kondisi yang memerlukan pembatasan aliran darah lokal, seperti priapismus.[2,8]
Dekongestan
Pada penelitian meta analisis yang dipublikasikan tahun 2023, penggunaan phenylephrine oral dilaporkan tidak lebih efektif secara signifikan daripada plasebo dalam mengurangi hidung tersumbat pada orang dewasa. [16]
Akan tetapi, phenylephrine masih sering digunakan untuk meredakan gejala hidung tersumbat, misalnya pada common cold dan rhinitis alergi. Penggunaan pada pasien usia di bawah 12 tahun tidak disarankan.
Dosis Dewasa
Sebagai dekongestan, phenylephrine oral dapat digunakan:
- Dosis 10 mg, diberikan setiap 4 jam
- Dosis harian maksimal 60 mg[11-13,15]
Akan tetapi, penelitian menunjukkan pemberian phenylephrine oral sebagai dekongestan tidak efektif untuk pasien dewasa.[16]
Dosis Anak
Dosis phenylephrine oral untuk pasien anak diberikan sesuai usia:
- Anak usia 6‒11 tahun: phenylephrine oral 5 mg diberikan setiap 4 jam, dengan dosis maksimal harian 30 mg.
- Anak usia >12 tahun: dosis sama dengan dewasa.[11-13,15]
Untuk anak usia 0‒12 tahun, phenylephrine tidak direkomendasikan karena masalah keamanan.[11-13,15]
Midriasis
Tetes mata phenylephrine digunakan untuk menghasilkan midriasis pada prosedur oftalmoskopi dan bedah okular.
Dosis untuk Prosedur Oftalmoskopi
- Dewasa: phenylephrine tetes mata dalam konsentrasi 2,5% atau 10%, diberikan 1‒2 tetes pada waktu 10‒60 menit sebelum prosedur[14]
Dosis untuk Bedah Okular
- Phenylephrine tetes mata dalam konsentrasi 2,5% atau 10%, diberikan 1‒2 tetes pada waktu 30‒60 menit sebelum tindakan[14]
Dosis Tetes Mata untuk Anak
Pada anak, dosis phenylephrine 2,5% atau 10% yang diberikan:
- 1 tetes pada waktu 15‒30 menit sebelum tindakan
- Dosis ulang 1 tetes dapat diberikan setiap 3‒5 menit sesuai keperluan, dengan total dosis maksimal 3 tetes per mata
Perlu diingat bahwa tetes mata phenylephrine 10% tidak boleh digunakan untuk bayi usia <1 tahun. Penggunaan tetes mata phenylephrine 10% juga harus hati-hati pada anak usia <5 tahun.[14]
Pencegahan Sinekia Posterior
Tetes mata phenylephrine dapat digunakan untuk pencegahan sinekia posterior, misalnya setelah tindakan iridektomi. Dosis:
- Tetes mata phenylephrine 10%: 1 tetes diberikan 1‒2 kali sehari[14]
Mata Merah
Phenylephrine tetes mata dapat digunakan untuk meredakan mata merah. Dosis:
- Tetes mata phenylephrine 0,12%: 1‒2 tetes pada mata yang merah, dengan frekuensi pemberian 2‒3 kali sehari[3]
Penanganan Hipotensi Akibat Pemberian Obat Anestesi
Phenylephrine injeksi tidak tersedia di Indonesia. Sediaan phenylephrine injeksi bisa digunakan dalam penanganan hipotensi akibat pemberian obat anestesi, dengan dosis awal 40‒100 μg bolus intravena. Bolus bisa ditambahkan setiap 1‒2 menit sesuai dengan kebutuhan, tapi jangan melebihi 200 μg.
Jika tekanan darah di bawah target, berikan infus kontinyu dengan rerata dosis 10‒35 μg/menit, jangan melebihi 200 μg/menit. Sesuaikan dosis berdasarkan target tekanan darah.[5]
Direvisi oleh: dr. Elizabeth Anastasya