Pendahuluan Pentoxifylline
Pentoksifilin atau pentoxifylline adalah derivat methylxanthine yang digunakan sebagai terapi klaudikasio intermiten yang disebabkan aterosklerosis perifer. Pentoxifilin dapat mencegah agregasi eritrosit dan platelet, meningkatkan fleksibilitas eritrosit, mengurangi konsentrasi fibrinogen, dan merangsang fibrinolisis. Sehingga pentoksifilin bermanfaat untuk menurunkan kekentalan darah dan memperbaiki rheology darah.[1-4]
Obat ini digunakan secara off-label pada penanganan ulkus vena dan hepatitis alkoholik berat. Obat ini juga berpotensi sebagai terapi penyakit kardiovaskuler lainnya, seperti mencegah aterosklerosis dan serangan jantung akut, tetapi masih dibutuhkan randomized controlled trial (RCT) dengan cakupan yang lebih besar dan kuat untuk membuktikan efikasinya.[1,3]
Pentoksifilin dapat menyebabkan efek samping gastrointestinal seperti mual dan muntah sehingga pada pasien dengan kondisi intoleransi gastrointestinal penyesuaian dosis perlu dilakukan.[3,7,10]
Peringatan diberikan pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap kandungan derivat xanthine serta pasien dengan risiko perdarahan serebral dan retina.
Nama kimia: 3,7- Dihydro-3,7-dimethyl-1-(5-oxohexyl)-1H-purine-2,6 dione
Formulasi molekuler: C13H18N4O3[1]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Pentoksifilin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat yang mempengaruhi darah |
Subkelas | Obat yang mempengaruhi koagulasi |
Akses | Resep |
Wanita hamil | Kategori FDA: C , Kategori TGA: B1[1,4] |
Wanita menyusui | Dapat diekskresikan di ASI, tidak diindikasikan[1] |
Anak-anak | Tidak diindikasikan[1] |
Infant | Tidak diindikasikan[1] |
FDA | Approved |
Sumber: dr. Dina Fauziah, ALOMEDIKA, 2022.
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri