Epidemiologi Herpes Zoster
Data epidemiologi menunjukkan bahwa risiko herpes zoster meningkat pada pasien berusia lebih tua, jenis kelamin wanita, dan pasien dengan imunodefisiensi.[8]
Global
Data di Amerika Serikat menunjukkan bahwa sekitar 10-20% pasien yang mengalami infeksi primer varicella atau cacar air akan mengalami herpes zoster dalam rentang hidup mereka. Dari pasien yang mengalami herpes zoster, 10-15% mengalami herpes zoster oftalmikus (HZO).
Herpes zoster rekuren jarang terjadi, namun sering dialami pasien dengan imunosupresi. Sekitar 25% pasien dengan HIV dan 7-9% penerima transplantasi ginjal atau transplantasi jantung dilaporkan mengalami herpes zoster.[4]
Usia
Diperkirakan bahwa sekitar 50% orang yang mencapai usia 85 tahun akan memiliki setidaknya satu episode herpes zoster dalam hidup mereka. Secara global, pasien yang berusia lebih dari 50 tahun merupakan pasien yang memerlukan terapi dan rawat inap untuk herpes zoster. 40% dari semua kasus herpes zoster terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 60 tahun.[11,12]
Indonesia
Saat ini belum ada data pasti mengenai epidemiologi nasional herpes zoster di Indonesia. Dalam sebuah studi yang mengevaluasi data dari tahun 2011 hingga 2013 di sebuah rumah sakit pendidikan di Indonesia, dilaporkan terdapat 2232 pasien herpes zoster, dimana usia terbanyak penderita antara 45–64 tahun (37,95%). Total kasus neuralgia postherpetik (PHN) adalah 593 kasus (26,5%) dengan usia terbanyak adalah 45–64 tahun (42%).[7]
Mortalitas
Walaupun kejadian kematian akibat infeksi herpes zoster jarang terjadi, terdapat insidensi kematian dalam rentang 0 hingga 0,47 per 100.000 orang per tahunnya. Kelompok pasien yang memiliki proporsi lebih tinggi mengalami kematian akibat infeksi herpes zoster adalah pasien dengan usia di atas 60 tahun.[9]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani