Etiologi Sifilis
Etiologi sifilis adalah infeksi spiroset Treponema pallidum yang masuk melalui mikroabrasi kulit atau membran mukosa. Sifilis umumnya ditularkan melalui kontak seksual, tapi juga dapat ditularkan dari ibu ke janin atau melalui transfusi darah.[1,6]
Treponema pallidum
Treponema pallidum berbentuk heliks, bersifat mikroaerofilik, memiliki panjang 6-20 µm dan diameter 0,1-0,18 µm, serta memiliki 2-3 flagella untuk motilitasnya. Ukurannya yang kecil membuat organisme ini tidak terlihat dengan mikroskop cahaya dan diidentifikasi melalui gerakan undulasi pada mikroskop lapangan gelap. Dari penelitian didapatkan organisme ini membelah setiap 30-33 jam secara in vivo. Treponema pallidum hanya dapat bertahan dalam waktu singkat di luar tubuh karena rendahnya kapasitas metabolisme, dan menurunnya viabilitas pada lingkungan yang memiliki suhu lebih tinggi dari temperatur tubuh.[3,6,16]
Treponema pallidum tidak memiliki lipopolisakarida dan tidak memproduksi protein toksik. Gejala yang ditimbulkan adalah akibat respon imun dan inflamasi dari pejamu.[5,7]
Penularan
Semua subspesies Treponema pallidum dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan lesi aktif. Pada kebanyakan kasus, sifilis menyebar melalui kontak seksual. Sifilis juga bisa menyebar melalui barier plasenta dan transfusi darah.[1,6]
Faktor Risiko
Sebuah studi melaporkan beberapa faktor yang meningkatkan risiko sifilis, di antaranya:
- Usia reproduktif
- Tingkat pendidikan yang rendah
- Hubungan seksual sesama jenis
- Infeksi HIV
- Jumlah pasangan seksual yang banyak
- Penggunaan kondom yang tidak konsisten[5,17]
Penulisan pertama oleh: dr. Ricky Dosan