Patofisiologi Sifilis
Patofisiologi sifilis melibatkan infeksi bakteri Treponema pallidum yang umumnya ditularkan melalui kontak dengan mukosa atau kulit pasien yang terinfeksi pada saat hubungan seksual. Selain itu, pada kasus sifilis kongenital, bakteri menembus sawar plasenta dan menginfeksi fetus.[6,7]
Sifilis Didapat
Treponema pallidum mula-mula masuk melalui mikroabrasi dermal atau membran mukosa yang intak. Hal ini akan menyebabkan munculnya lesi tunggal tidak nyeri (chancre) pada area inokulasi. Dalam beberapa jam setelahnya, bakteri akan masuk ke dalam aliran limfe dan darah yang kemudian menjadi infeksi sistemik.[1,5,6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)