Edukasi dan Promosi Kesehatan Pellagra
Edukasi dan promosi kesehatan pellagra diperlukan terkait pentingnya kecukupan vitamin B3 atau niacin. Edukasi juga diperlukan mengenai tanda klinis pellagra, seperti ruam kemerahan dengan rasa terbakar pada kulit di bagian yang terpapar sinar matahari, diare berkepanjangan, serta gejala demensia. Jelaskan pula faktor risiko pellagra, seperti malnutrisi dan tuberkulosis, serta pentingnya suplementasi mikronutrien dan gizi seimbang untuk penanganan kondisi ini.[12,15]
Edukasi Pasien
Dalam memberikan edukasi kepada pasien, dokter perlu menjelaskan secara rinci mengenai fungsi niacin dan triptofan di dalam tubuh, penyebab pellagra, tanda dan gejala yang menyertai, serta penatalaksanaan dari pellagra. Pasien juga perlu diberikan informasi mengenai beberapa kondisi yang dapat menginduksi terjadinya pellagra seperti kelainan genetik, sindrom karsinoid, penggunaan obat anti tuberkulosis maupun agen kemoterapi.[4,5,10,12]
Sangat dianjurkan untuk memberikan edukasi kepada pasien terkait modifikasi gaya hidup dan pola diet yang tepat dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Pasien pellagra sebaiknya meningkatkan konsumsi makanan yang kaya akan niacin dan triptofan seperti ragi, telur, daging dan ikan, kacang tanah, kacang-kacangan, dan biji-bijian, serta bahan pangan lain yang telah difortifikasi oleh niacin. Pasien pellagra juga harus menghindari konsumsi alkohol dan paparan sinar matahari yang berlebihan.
Selain diet yang seimbang, pasien juga harus diinformasikan mengenai pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan yang diresepkan. Dalam beberapa kasus, suplementasi niasin mungkin diperlukan untuk mempercepat pemulihan. Pasien harus diberitahu tentang dosis yang tepat, cara mengonsumsinya, serta potensi efek samping yang mungkin muncul, seperti rasa panas atau gatal yang dikenal sebagai niacin flush. [4,12,14]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pellagra dapat dicegah dengan diet yang cukup dan kaya akan protein. Oleh karena itu, edukasi gizi dan akses pangan sangat penting untuk pencegahan. Pada individu dengan kondisi malabsorpsi atau individu yang mengonsumsi obat yang mengurangi ketersediaan niacin, suplementasi mungkin diperlukan.
Individu yang berdomisili di wilayah dengan risiko tinggi terjadinya kelaparan atau diet tinggi jagung dan rendah protein, fortifikasi pangan sangat dianjurkan. Konsumsi susu, daging, kacang tanah, kacang-kacangan, biji-bijian utuh atau yang difortifikasi, serta sayuran berdaun hijau dapat meningkatkan asupan niacin yang lebih baik.[14,21]
Menerapkan pola hidup sehat seperti mengurangi konsumsi alkohol dan penggunaan obat-obatan secara bebas, serta mencegah terjadinya penyakit infeksi juga sangat disarankan untuk mencegah terjadinya pellagra.[5,12]
Jika menderita penyakit yang berpotensi menyebabkan pellagra ataupun sedang mengonsumsi obat-obatan yang menginduksi terjadinya pellagra, disarankan untuk segera melakukan kunjungan ke dokter untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan lebih lanjut bila dibutuhkan.[4,5]
Tindakan Preventif pada Pasien dengan OAT
Untuk pasien yang menerima obat antituberkulosis, seperti isoniazid dan pyrazinamide, sebagai farmakoterapi tuberkulosis, suplementasi nikotinamida dengan dosis 50-300 mg/hari serta pemberian multivitamin B kompleks harus dipertimbangkan untuk mencegah defisiensi niacin.[4,5,10]