Epidemiologi Diabetes Mellitus Tipe 2
Data epidemiologi menunjukkan bahwa prevalensi diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) secara global mengalami peningkatan yang signifikan karena adanya peningkatan kejadian obesitas dan angka harapan hidup. Asia merupakan episentrum epidemi diabetes melitus tipe 2 global.[6]
Global
Data epidemiologi global dari International Federation Diabetes (IDF) memperkirakan bahwa 1 dari 11 orang dewasa berusia 20-79 tahun, yaitu 415 juta orang dewasa menderita diabetes mellitus tipe 2 pada tahun 2015. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 642 juta pada tahun 2040. Dalam analisis data National Health Interview Survey pada tahun 2016 dan 2017, prevalensi DM tipe 2 yang terdiagnosis pada orang dewasa di Amerika Serikat adalah 8,5%.[7,8]
Pada tahun 2017, sekitar 462 juta orang terkena diabetes tipe 2, yaitu 6,28% dari populasi dunia. Dari jumlah ini, sebanyak 4,4% berada pada kelompok usia 15-49 tahun, 15% dari kelompok usia 50 sampai 69, dan 22% berusia lebih dari 70 tahun. Tingkat prevalensinya adalah 6059 kasus per 100.000 populasi.[9]
Indonesia
Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa, prevalensi diabetes melitus (DM) secara keseluruhan pada penduduk dewasa di Indonesia sebesar 6,9% pada tahun 2013 dan meningkat menjadi 8,5% pada tahun 2018.[10]
International Federation Diabetes (IDF) pada tahun 2019 melaporkan Indonesia sebagai negara ketujuh dengan penderita DM terbanyak, yaitu sebesar 10,7 juta kasus DM dengan prevalensi terbanyak di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 3,4%. Akan tetapi, data mengenai sebaran tipe DM di Indonesia masih belum ada.[11]
Mortalitas
Studi epidemiologi global menunjukkan bahwa angka mortalitas DM tipe 2 mencapai lebih dari 1 juta kematian per tahun. Hal ini menjadikan DM tipe 2 sebagai penyebab kematian kesembilan di dunia. Menurut data dari WHO tahun 2021, orang dewasa dengan diabetes mellitus tipe apapun berisiko 2 sampai 3 kali lipat mengalami sindrom koroner akut (SKA) dan stroke. Selain itu, sebanyak 1 juta orang mengalami kebutaan akibat retinopati diabetik.[9,14,18]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH