Diagnosis Anemia Defisiensi Besi
Diagnosis anemia defisiensi besi (ADB) ditegakkan dari pemeriksaan laboratorium dengan menentukan kadar Hb, menentukan jenis anemia, dan menentukan kadar besi dalam darah. Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik dapat membantu mencari gejala penyerta dan komplikasi dari ADB. [4–6]
Anamnesis
Pasien dengan anemia defisiensi besi (ADB) dapat menunjukkan gejala ataupun asimtomatik. Gejala-gejala yang dapat timbul antara lain adalah:
- Pucat
- 5L: lemas, letih, lesu, lelah, lalai
- Pica (kebiasaan memakan benda yang tidak awam dianggap sebagai makanan misalnya kertas atau tanah)
-
Sindrom Plummer-Vinson atau Patterson-Kelly: disfagia, glositis atropik, jaring esofagus/esophageal web
- Koilonikia
- Alopesia
- Sklera biru
-
Restless leg syndrome/RLS: rasa tidak nyaman pada kaki saat diam yang membaik dengan pergerakan
- Perdarahan kronis: hematemesis, melena, menometrorrhagia, hematuria [4,6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)