Diagnosis Dislokasi Bahu
Diagnosis dislokasi bahu dapat dilakukan dengan penunjang pencitraan baik dengan rontgen, CT scan, maupun MRI untuk mengevaluasi adanya fraktur serta menilai keterlibatan jaringan lunak sekitar.[4,5]
Anamnesis
Pasien dislokasi bahu umumnya merasakan sensasi pergerakan sendi atau popping sensation, nyeri pada bahu, keterbatasan gerakan lengan, dan kesemutan atau baal pada lengan. Pada anamnesis perlu ditanyakan mekanisme trauma yang terjadi, serta faktor risiko yang dimiliki pasien, misalnya aktivitas fisik atau riwayat dislokasi bahu sebelumnya.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)