Patofisiologi Henti Jantung Mendadak
Patofisiologi henti jantung mendadak adalah terjadinya gangguan kelistrikan jantung yang menyebabkan denyut jantung tidak beraturan (aritmia) dan selanjutnya akan menyebabkan gangguan pompa jantung, sehingga jantung tidak dapat memompa darah ke otak, paru-paru dan organ tubuh lainnya. Akibatnya, organ-organ tersebut akan mulai berhenti berfungsi. Hipoksia serebral akan menyebabkan pasien kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas secara normal. Kerusakan otak mungkin terjadi jika henti jantung tidak ditangani dalam 4 menit dan selanjutnya akan terjadi kematian dalam 10 menit.[1,3]
Awalnya Ventricular Tachycardia/VT dan Ventricular Fibrillation/VF diduga merupakan penyebab utama dari henti jantung mendadak, namun dari studi terkini, aktivitas listrik tanpa nadi (Pulseless Electrical Activity/PEA) dan asistol lebih sering dijumpai sebagai penyebab henti jantung mendadak. Diperkirakan 50% pasien awalnya teridentifikasi sebagai asistol, sementara 23% pasien teridentifikasi dengan PEA.[1,4]
Fibrilasi Ventrikular
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)