Prognosis Aneurisma Otak
Prognosis aneurisma otak atau aneurisma serebral bergantung pada beberapa faktor, seperti usia, lokasi aneurisma, komplikasi yang dialami, riwayat penyakit lain, dan ada tidaknya perdarahan intraventrikel. Pada aneurisma yang ruptur dan menyebabkan perdarahan subarachnoid (subarachnoid hemorrhage, SAH), vasospasme merupakan komplikasi yang paling sering terjadi, yaitu sekitar 40–70% dari kasus SAH.[1,5]
Komplikasi
Komplikasi aneurisma otak dapat berupa vasospasm, yang paling sering terjadi pada pasien dengan perdarahan subarachnoid (sekitar 40–70% dari kasus SAH). Vasospasme paling sering terjadi 7–10 hari setelah terjadinya ruptur dan akan membaik setelah 21 hari.
Komplikasi lain yang dapat terjadi akibat ruptur aneurisma diantaranya:
- Edema pulmonal
- Hidrosefalus
- Kejang
- Pendarahan berulang[1]
Aneurisma otak yang belum ruptur jarang menimbulkan komplikasi berat, namun dapat mengalami kecacatan akibat menekan jaringan sekitarnya.[1]
Prognosis
Prognosis aneurisma otak atau aneurisma serebral bergantung pada beberapa faktor, diantaranya: usia, lokasi aneurisma, komplikasi yang dialami, adanya komorbid penyakit lain, faktor risiko pasien, status neurologis saat pasien pertama datang, dan ada tidaknya perdarahan intraventrikel. Pada aneurisma yang ruptur, morbiditas dan mortalitasnya tinggi. Mortalitas pada pasien dengan aneurisma otak sekitar 40%.[5]