Epidemiologi Limfoma Hodgkin
Berdasarkan data epidemiologi, Limfoma Hodgkin merupakan penyakit keganasan yang paling jarang dijumpai di Amerika serikat, dengan tingkat insidensi sekitar 2,6 kasus per 100.000 orang.
Secara umum, limfoma Hodgkin lebih sering dijumpai pada laki-laki dan perempuan. Berdasarkan usia insidensi limfoma Hodgkin tertinggi pada kelompok usia 15-30 tahun dan di atas 50 tahun. Sedangkan subtipe limfoma Hodgkin tipe klasik yang paling sering ditemukan adalah nodular sclerosing, diikuti mixed cellularity. Sedangkan subtipe lymphocyte depleted paling jarang ditemukan.[2,3,10]
Global
Menurut data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) tahun 2018, limfoma Hodgkin menduduki peringkat ke-27 untuk jumlah keganasan kasus baru terbanyak di seluruh dunia. Angka kasus baru limfoma Hodgkin mencapai 83.087 kejadian di seluruh dunia, dengan jumlah kematian 23.376 kejadian. Sedangkan prevalensi selama 5 tahun terakhir mencapai 3,6 per 100.000 populasi.[11]
Indonesia
Berdasarkan data GLOBOCAN tahun 2018 tercatat 1047 limfoma Hodgkin kasus baru di Indonesia atau sekitar 0,3% dari seluruh populasi. Sedangkan mortalitas limfoma Hodgkin mencapai 363 kejadian. Prevalensi pada 5 tahun terakhir adalah 1,3 per 100.000 populasi.[12]
Mortalitas
Angka kematian limfoma Hodgkin menurun perlahan tapi pasti pada dekade terakhir, dengan angka 0,3 per 100.000 populasi pada tahun 2012–2014. Penyebab mortalitas limfoma Hodgkin umumnya adalah adanya kanker sekunder, penyakit kardiovaskular, infeksi berat sehingga terjadinya sepsis, serta efek samping terapi.[3,13]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli