Prognosis Limfoma Hodgkin
Prognosis limfoma Hodgkin dipengaruhi oleh adanya limfadenopati mediastinum lebih dari sepertiga lebar thorax, B symptoms dan laju endap darah (LED), usia, keterlibatan ekstranodal dan jumlah nodus limfatik yang terlibat. Komplikasi terkait limfoma Hodgkin umumnya berhubungan dengan tatalaksana yang diberikan pada pasien.[2,28,39]
Komplikasi
Komplikasi limfoma Hodgkin dapat terjadi karena efek samping akibat kemoterapi atau radioterapi maupun komplikasi penyakitnya itu sendiri. Komplikasi dapat melibatkan berbagai sistem, seperti cardiovaskular (misalnya perikarditis), sistem respirasi (seperti pneumonitis interstitial), infertilitas, infeksi, dan keganasan sekunder.[2,28]
Sistem Kardiovaskular
Radioterapi dapat meningkatkan resiko penyakit arteri koroner, gangguan katup jantung, dan perikarditis. Pasien dengan riwayat radioterapi area mediastinum 3 kali lebih beresiko mengalami gangguan jantung.
Selain itu, salah satu komponen regimen kemoterapi, seperti doxorubicin, juga berhubungan dengan kejadian kardiomiopati dan gagal jantung kongestif. Risiko gagal jantung kongestif meningkat dengan bertambahnya usia, riwayat penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi.[2,28]
Sistem Respirasi
Regimen kemoterapi ABVD mengandung bleomycin yang berkaitan dengan toksisitas pulmonal dan bisa memicu pneumonitis interstisial yang menyebabkan terjadinya fibrosis paru.[2,29]
Keganasan Sekunder
Keganasan sekunder yang paling sering ditemukan pada komplikasi limfoma Hodgkin adalah karsinoma paru. Komplikasi keganasan sekunder lainnya yang dapat ditemukan antara lain myelodysplastic syndrome/acute myelogenous leukemia (MDS/AML), kanker payudara, melanoma, limfoma non hodgkin, kanker pankreas, kanker kelenjar air liur, sarcoma, dan kanker tiroid.[2,30]
Infertilitas
Kemoterapi dan radioterapi dapat memicu infertilitas pada pria maupun pada wanita. Derajat infertilitas bervariasi tergantung dari regimen yang digunakan. Regimen BEACOPP berhubungan dengan kejadian infertilitas hampir 100%. Sementara regimen ABVD memiliki resiko infertilitas yang lebih rendah.[2,28]
Infeksi
Meskipun tidak begitu sering dilakukan, tindakan seperti splenektomi dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya sepsis.[2]
Prognosis
Prognosis limfoma Hodgkin bergantung pada stadium saat diagnosis, subtipe tumor, usia pasien, ada tidaknya B symptoms, ukuran limfadenopati mediastinum yang besar (>⅓ lebar thorax), kadar albumin, hasil hitung jenis leukosit, ekspresi BCL-2 pada sel Reed-Sternberg, level CD30, serta ada tidaknya DNA EBV.
Untuk limfoma Hodgkin stadium advanced terdapat 7 parameter klinis yang dapat menjadi faktor prognostik, yaitu International Prognostic Score (IPS). International Prognostic Score menggunakan 7 parameter klinis yang berkaitan dengan prognosis yang buruk, antara lain:
- Albumin serum <4 g/dL
- Hemoglobin <10,5 g/dL
- Jenis kelamin pria
- Stadium IV berdasarkan klasifikasi Ann Arbor
- Usia ≥45 tahun
- Hitung jenis leukosit ≥15.000/mm3
- Hitung limfosit <600/mm3 atau <8% dari hitung leukosit[2,31]
Angka kesintasan 5 tahun untuk limfoma Hodgkin secara umum adalah 87%. Angka kesintasan 5 tahun pada stadium I adalah 92%. Angka kesintasan 5 tahun pada stadium II adalah 93%. Angka kesintasan 5 tahun pada stadium III adalah 83%. Angka kesintasan 5 tahun pada stadium IV adalah 73%.[10,31]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli