Etiologi Club Foot
Etiologi clubfoot belum diketahui pasti. Meski demikian, berbagai faktor genetik dan lingkungan telah diidentifikasi berkontribusi dalam manifestasi klinis clubfoot.
Faktor Lingkungan
Lahir dari ibu yang merokok dan diabetes telah dilaporkan berhubungan kuat dengan terjadinya clubfoot. Faktor lingkungan lain adalah konsumsi alkohol selama hamil dan perubahan suhu lingkungan yang mempengaruhi suhu ibu selama hamil.[1]
Faktor Genetik
Faktor genetika juga diduga memiliki peran meskipun belum bisa dijelaskan secara pasti bagaimana pengaruh dari perubahan ekspresi gen. Penelitian menunjukkan bahwa 24,4% kasus clubfoot terkait dengan riwayat penyakit keluarga yang sama, tetapi belum diketahui bagaimana pola pewarisan pastinya. Pada 20% kasus, clubfoot muncul terkait dengan setidaknya satu penyakit turunan yang mencakup distal arthrogryposis, congenital myotonic dystrophy, myelomeningocele, amniotic band sequence, trisomi 18, dan chromosome 22q11 deletion syndrome.[4,5]
Beberapa gen yang telah dilaporkan berkaitan dengan kejadian clubfoot adalah gen HOXA9, TPM1, dan TPM2.[6]
Faktor risiko
Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan clubfoor antara lain:
- Adanya gangguan neuromuskular janin
- Ibu hamil yang obesitas
Amniosentesis dini (sebelum usia kehamilan 15 minggu)
- Penggunaan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) seperti fluoxetine saat kehamilan
- Janin laki-laki telah dilaporkan lebih berisiko mengalami clubfoot[4]
Penulisan pertama oleh: dr. Reren Ramanda