Epidemiologi Fever of Unknown Origin (FUO)
Epidemiologi fever of unknown origin (FUO) berkaitan erat dengan etiologi, kelompok usia, letak geografis, paparan lingkungan, status imunitas/HIV, dan berubah seiring perkembangan zaman.[10]
Global
Berdasarkan systematic review oleh Fusco et al, yang menggunakan 18 seri kasus dan mencakup 3.164 pasien secara global, penyakit infeksi dengan 37,8% merupakan penyebab utama FUO, diikuti dengan peradangan non infeksi sebanyak 20,9% dan neoplasma sebesar 11,6%.
Ada sejumlah 23,2% pasien yang tidak terdiagnosis. Peradangan non infeksi meningkat pesat seiring bertambahnya waktu. Semakin maju sebuah negara maka proporsi penyakit infeksi yang terdiagnosis semakin kecil dan sebaliknya FUO yang tidak terdiagnosis semakin banyak.
Di negara berkembang, penyebab FUO terbanyak adalah infeksi. Sedangkan di negara maju, FUO paling umum disebabkan oleh penyakit inflamasi noninfeksi. Jika dilihat berdasarkan letak geografis, penyakit infeksi semakin banyak ditemukan di Asia, sedangkan di Eropa paling sering ditemukan FUO yang tidak terdiagnosis.[3,10]
Indonesia
Riset tentang epidemiologi FUO di Indonesia saat ini masih kurang.
Mortalitas
Meskipun dengan kemajuan diagnostik dan terapeutik saat ini, mortalitas akibat FUO sebesar 12‒35%. Pasien lanjut usia dan keganasan memiliki prognosis yang terburuk. Angka kematian bagi pasien dengan keganasan sebanyak 52‒100% dalam 5 tahun setelah diagnosis. Sementara, angka kematian pada pasien dengan infeksi lebih rendah, yaitu 8‒22%.[9,11]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini