Prognosis Fever of Unknown Origin (FUO)
Prognosis fever of unknown origin (FUO) bergantung pada penyebab demam dan sifat penyakit yang mendasarinya. Secara umum, pasien lanjut usia dan pasien dengan neoplasma maligna memiliki prognosis yang terburuk. Keterlambatan diagnosis pada infeksi intraabdominal, tuberkulosis milier, infeksi jamur diseminata, dan emboli paru berulang dapat memperburuk prognosis pasien.[9,10]
Komplikasi
Komplikasi FUO bergantung pada etiologi yang mendasarinya dan komplikasi akibat demam itu sendiri. Pasien yang terpapar terhadap suhu tinggi dan waktu yang lama lebih berisiko atas terjadinya komplikasi.
Komplikasi yang dapat terjadi antara lain: acute kidney injury (AKI), systemic inflammatory cascade, edema traktus gastrointestinal, disfungsi neurologis dan kognitif, disfungsi hati, koagulopati, dan disseminated intravascular coagulation (DIC).[9,10,20]
Prognosis
Pasien dengan FUO yang tidak terdiagnosis mempunyai prognosis yang baik, dengan demam berhenti setelah >4 minggu. Sebanyak 51‒100% pasien FUO mengalami kesembuhan spontan.[9,11]
Namun, angka kematian pada kasus FUO tercatat sebesar 12‒35%. Pasien lanjut usia dan keganasan memiliki prognosis yang terburuk. Mortalitas pasien dengan keganasan mencapai 52‒100% dalam 5 tahun setelah diagnosis, sedangkan mortalitas pasien dengan infeksi adalah 8‒22%.[9,11]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini